Jakarta, Aktual.com – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV gandeng Pemerintah Belanda untuk mengembangkan Pelabuhan Ambon dan kawasan ekonomi khusus (KEK) berbasis “green concept” di Provinsi Maluku. Selain gandeng Belanda, Pelindo IV juga gandeng Pemerintah Propinsi Maluku.

Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung mengatakan dalam kerjasama ini Pemerintah Belanda bertindak sebagai pelaksana studi, sekaligus membiayai pengembangan pelabuhan dan KEK. “Di kawasan Batugong dan Waai Tulehu,” kata dia, dalam siaran pers, Kamis (17/3).

Untuk tahap awal luas pengembangan daerah daratan (reklamasi) mencapai 300 hektare, sedangkan untuk pelabuhan memiliki panjang dermaga 1.000 meter dengan kedalaman kolam pelabuhan 16 meter.

Pengembangan kawasan pelabuhan dan KEK terpadu ini terdiri atas fasilitas kepelabuhanan serta kawasan industri yang akan menjadi pusat pengolahan hasil sumber daya perikanan dan agroindustri. Tidak hanya di wilayah Provinsi Maluku, tapi juga wilayah di sekitarnya.

Pengembangan KEK dan pelabuhan diharapkan dapat meningkatkan interkonektivitas pelabuhan yang terdapat di Indonesia Timur. “Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan di Maluku dan sekitarnya, sehingga disparitas harga maupun potensi ekspor wilayah tersebut lebih optimal,” kata dia.

Untuk pembangunan fasilitas pelabuhan, perseroan mengalokasian dana Rp150 miliar, yakni dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sekitar Rp100 miliar dan Rp50 miliar dari kas internal perusahaan. Pembangunan fasilitas pelabuhan diharapkan selesai pada 2018 dan akan mencapai kapasitas maksimal pada tahun 2022.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pengembangan kawasan pelabuhan dan KEK terpadu di Provinsi Maluku diharapkan dapat membuka pelayaran langsung menuju wilayah Papua. “Pelindo IV harus bisa memberikan pelayaran langsung direct call dari dan menuju Papua, saya memberi waktu selama satu bulan,” kata Wapres.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara