Jakarta, Aktual.co — Pelabuhan Makassar New Port yang pembangunannya baru dimulai tahun ini diharapkan ke depannya bisa menghemat biaya logistik hingga Rp10 triliun, kata Direktur PT Pelabuhan Indonesia IV (Perseo) Mulyono.
Mulyono dalam penandatanganan perjanjian kerja sama reklamasi Makassar New Port dengan PT Pembangunan Perumahan di Jakarta, Kamis (4/6) mengatakan dengan dibangunnya Makassar New Port, maka akan ada pelabuhan yang bisa disandari oleh kapal-kapal berkapasitas besar, yakni sekitar 3.200 TEUs.
Dengan demikian, Mulyono menuturkan dengan adanya pelabuhan yang bisa disandari kapal-kapal besar yang juga menjadi hub, kapal-kapal yang akan ke Sorong atau Merauke tidak perlu ke Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya atau Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta untuk mengakut barang.
Karena itu, dia menyebutkan bisa menghemat hingga Rp10 triliun untuk dua juta peti kemas selama satu tahun karena memangkas biaya perjalanan jauh dan “double handling” (penanganan ganda).
“Kita berharap Makassar dengan adanya hub ini, bisa mengurangi beban di Priok atau pun di Surabaya. Kalau nantinya tidak mampir dulu ke sana, misalkan dari Makassar mau mengirim barang ke Sorong atau ke Jepang tidak perlu ke Surabaya dulu karena sudah ada kecukupan muatan untuk bisa berjalan,” katanya.
Dia menargetkan terdapat tiga pelabuhan yang menjadi hub di wilayah Timur, yakni Makassar, Bitung dan Sorong.
Mulyono menilai hal itu bisa meningkatkan kinerja pelabuhan di wilayah Timur dan mengurai kepadatan pelabuhan di wilayah Barat, lebih jauh lagi industrialisasi di wilayah Timur bisa berjalan dengan cepat seiring dengan aktivitas pelabuhan dan distribusi yang terkontraksi. “Tentu, ini mendukung program tol laut. Nantinya, harga semen yang sekarang ini tinggi sekali di wilayah Timur bisa menurun, demikian pula untuk inflasi di Timur tidak terlalu tinggi,” katanya.
Dengan demikian, menurut dia, dampak positif lanjutannya, yakni bisa menciptakan lapangan kerja dan pemerataan penduduk di wilayah Timur. Total tahapan pembangunan Makassar New Port, yakni dua tahap di mana Tahap 1 ddibagi menjadi Tahap 1A, 1B dan 1C. Untuk total pembiayaan Tahan 1A sendiri mencapai Rp1,8 triliun.
Proyeksi total Tahap 1 dan Tahap 2 pembangunan Makassar New Port, yakni sekitar Rp12 triliun yang nantinya bisa menampung 3,5 juta TEUs peti kemas, sehingga bisa memenuhi kebutuhan arus peti kemas di Makassar sampai 2050.
Artikel ini ditulis oleh: