Jakarta, aktual.com – Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menegaskan peluang Airlangga Hartarto untuk kembali memimpin Golkar semakin menguat bila dibandingkan dengan Bambang Soesatyo, jelang penyelenggaraan Musyawarah Nasional Golkar Desember 2019.
“Kecenderungan hari ini menguat ke Airlangga, yang tampak dari dukungan terbuka para pemilik suara DPD I dan II juga para tokoh senior partai,” kata Ace ketika ditemui di Jakarta, Rabu (18/9).
Sebanyak 32 DPD II Partai Golkar di Jawa Tengah sudah menyatakan dukungannya secara bulat kepada Airlangga. Dukungan itu sudah ditegaskan sejak Agustus lalu dan Airlangga diharapkan kembali memimpin partai berlambang pohon beringin itu untuk periode selanjutnya.
Selain dukungan nyata para pengurus DPD I dan II, dukungan kepada Airlangga juga menguat karena kontribusi nyata Golkar saat Pilpres 2019 kemarin memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf.
Selain itu, kata dia, sosok Airlangga sebagai seorang teknokrat dinilai akan banyak membantu kerja-kerja pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf selama lima tahun ke depan.
“Golkar dalam hal ini adalah partai yang selalu ada bersama pemerintah mendukung program pembangunan nasional,” kata dia.
Sedangkan terkait munculnya dinamika dan polarisasi kekuatan di tubuh Golkar dengan majunya Bambang Soesatyo, Ace menilai itu hal biasa di internal Golkar. Dia menekankan Golkar adalah partai yang demokratis.
Sementara, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Bunda Mulia, Silvanus Alvin menegaskan, peluang Airlangga memang saat ini lebih besar ketimbang Bamsoet
“Karena bagaimana pun juga petahana yakni Airlangga dipandang oleh kader-kader Golkar. Bila tidak dipandang, maka sudah lama kepemimpinan Airlangga digoyang,” kata dia ketika dihubungi.
Namun disisi lain, posisi Bamsoet juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Dia pun menyarankan agar Airlangga merangkul para sesepuh Golkar seperti Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung untuk semakin meneguhkan para pemegang hak pilih di Golkar untuk menjatuhkan dukungan padanya.
“Pengaruh sesepuh Golkar besar sekali. Karena mereka ini opinion leader. Dan budaya di Indonesia ini menjunjung para senior ini. Kita dengar nasihatnya. Kalau tidak dengar orangtua ada anggapan bisa kualat. Jadi menggaet para sesepuh Golkar itu demi mengunci kemenangan,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin