Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU) saat akan mengisi kendaraan di depan nosel dan selang Pertalite RON 90 di SPBU Coco, Abdul Muis, Jakarta, Rabu (22/7/2015). PT Pertamina (Persero) akan mendistribusikan bahan bakar dengan kandungan research octane number (RON) 90 di 103 SPBU. Pertalite baru bisa diperoleh di tiga kota besar yaitu Jakarta, Bandung, dan Surabaya.AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com — Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja meminta kepada PT Pertamina (Persero) untuk tidak mengurangi kuota premium setelah adanya pertalite.

“Pemerintah apresiasi produk pertalite ini dan kepada Pertamina, kami minta premium tidak dikurangi,” katanya dalam sambutan saat uji pasar pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 31.1.02.02 Abdul Muis, Jakarta, Jumat (24/7).

Ia mengapresiasi atas kreativitas Pertamina dalam membuat varian baru untuk pilihan bahan bakar minyak (BBM) kendaraan.

“Produk pertalite ini kita perlu beri apresiasi karena memberikan varian baru untuk produk BBM yang bisa dimanfaatkan, digunakan untuk masyarakat,” ujarnya.

Ia berharap Pertamina dapat menyosialisasikan secara intensif kepada masyarakat terkait kelebihan dari pertalite dengan oktan 90 tersebut yang dapat membuat pembakaran mesin lebih baik.

“Dengan adanya produk varian baru ini, kami harap terus disosialisasikan kepada masyarakat ini lebih bersih dari premium,” tuturnya.

Ia juga berharap agar Pertamina memastikan bahwa pertalite ini tidak memberikan kesan mengurangi kuota premium di tiap SPBU melainkan sebagai pilihan alternatif BBM sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan.

Anggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian juga mengatakan agar pertalite tidak mengganti posisi premium. Pertalite memiliki peran sebagai BBM alternatif.

“Pertalite boleh diproduksi dan dijual oleh Pertamina, tetapi premium harus tetap ada di setiap SPBU,” katanya.

Ia mengatakan Pertamina telah menyelesaikan pengujian secara teknis dan perizinan sesuai dengan ketentuan yang ada.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan pihaknya memastikan tidak ada pengurangan kuota premium sekalipun telah ada produk baru untuk bahan bakar minyak, yakni pertalite.

“Kita tidak ada rencana untuk mengganti premium,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: