Tapteng, Aktual.com – Berkunjung ke Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara jangan lewatkan objek wisata yang satu ini. Pemandian Pondok Bambu yang berada di Desa Hutanabolon, Kecamatan Tukka.
Menempuh 20 menit perjalanan saja dari Kecamatan Pandan, pusat Kabupaten Tapanuli Tengah, Pemandian Pondok Bambu yang berada di aliran sungai Hutanabolon itu akan dengan mudah ditemukan.
Riak air yang pecah diantara batu-batu sungai yang tertata secara alami sepanjang alur sungai seolah menyatu dengan pepohonan rimbun di bantaran Sungai, menghantarkan kenyamanan serta keindahan tersendiri begitu tiba di lokasi pemandian ini.
Pada hari-hari libur, kawasan pemandian sungai ini terlihat ramai dikunjungi. Selain menikmati airnya yang jernih dan segar, panorama alam yang ada cukup mendukung untuk sejenak menghilangkan kepenatan dan hiruk pikuk perkotaan.
“Kalau yang berkunjung banyak, gak cuma dari Sibolga, dari Medan juga kadang ada yang datang, Sidempuan, Tarutung, tiap libur, cukup ramailah bang,” ujar Sandro Sitompul, penjaga salah satu titik pemandian kepada Aktual.com, Sabtu (27/2).
Lokasi pemandian Pondok Bambu sejauh ini memang belum tertata baik sebagai salah satu destinasi wisata. Pengelolaan beberapa titik pemandian masih baru dimulai oleh para pemilik lahan.
“Baru dua minggu ini lah kita jaga dan kita kelola bang, karena kan kalau tak dikelola, pengunjung pun kan bisa saja hanya datang tapi tak menjaga pemandian,” tutur Sandro.
Terlihat, di bantaran sungai lokasi pemandian yang dijaga Sandro, sebuah gubuk yang boleh digunakan para pengunjung untuk sekedar beristirahat atau mengganti pakaian telah dibangun.
“Kadang-kadang yang datang kan mau istirahat, apalagi kalau hujan, bisa dijadikan tempat berteduh,” katanya.
Untuk menjaga kebersihan lokasi pemandian, di beberapa batu di pinggir sungai telah ditulis anjuran-anjuran untuk tidak membuang sampah sembarang. Tak hanya itu, juga dilarang untuk melakukan perbuatan yang melanggar hukum dan norma.
“Kalau sampah, setiap pengunjung kita minta untuk mengumpulkan sampahnya, jangan dibuang ke dalam sungai, biar kita yang urus sampah-sampahnya nanti. Kita pengelola juga tak mau sungai tercemar karena sampah. Lalu, kita juga larang keras, untuk melakukan hal-hal yang melanggar hukum, misalnya Narkoba, mesum dan lain-lain,” tegas Sandro.
Para pengunjung juga tidak dibebani biaya yang memberatkan. Pengunjung hanya dikenakan retribusi parkir kendaraan.
“Kalau sepeda motor, dua ribu bang. Kalau mobil beda lagi,” sebutnya.
Menurut Sandro, lokasi pemandian di Pondok Bambu tidak hanya yang ia kelola. Ada sejumlah lokasi pemandian berupa kolam-kolam yang ditata sedemikian rupa oleh para pengelola.
“Sebelah atas masih ada satu lagi lokasi pemandiannya bang. Yang pasti, sekarang pemandian disini sudah mulai kita kelola dengan baik, kita mau pengunjung semakin nyaman untuk datang,” ujarnya.
Sementara itu, seorang pengunjung asal Kota Sibolga, Marolop menuturkan, dirinya dan keluarga memang sering menghabiskan waktu liburan di pemandian Pondok Bambu.
“Ya, di Tapteng kan memang banyak pemandian bang, jadi, kalau yang kesini (Pemandian Pondok Bambu-red), saya dan keluarga memang sering datang, airnya masih jernih,” kata Marolop.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka