Jakarta, Aktual.com – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk merevisi target penjualan yang sebelumnya ditetapkan 5 persen.

Direktur Utama Indocement, Christian Kartawijaya mengatakan, akibat pasar semen mengalami penurunan, target diturunkan. “Kami kembali ke nol persen,” kata dia, di Wisma Indocement, Jakarta, Selasa (30/6).

Kendati demikian, dia mengatakan target revisi bermakna positif. Karena jika tidak naik maka hanya datar saja. “Kalaupun naik mungkin sekitar satu sampai dua persen,” ujar dia.

Menyiasati kondisi ini, ujar dia, ke depan ada tren baru, yakni perubahan di komposisi semen. Dari yang tahun lalu 79 persen untuk semen kantong dan 21 persen semen curah. Sedangkan di bulan Mei berubah menjadi 23 persen semen curah dan 77 persen semen kantong.

“Ini menandakan konsumsi infrastruktur pelan-pelan akan menjadi pegang peranan yang makin penting. Sampai saat ini komposisi infrastruktur dari total permintaan, kontribusinya hanya 10 sampai 12 persen dari total. Tentunya kalau infrastruktur ditambah, mudah-mudahan permintaan bisa naik tahun depan,” ujar dia.

Selain penurunan pasar semen, diakui Christian, ada faktor lain yang jadi penyebab penurunan pasar Indocement hingga sembilan persen.

Di antaranya, banyaknya kompetitor dan kelebihan pasokan yang saat ini mencapai 10 sampai 20 juta ton di tahun ini.

“Kelebihan suplai 10 sampai 20 juta ini menjadi kendala kita untuk bisa bersaing, jadi untuk bersaing kita butuh strategi khusus,” katanya.

Namun dia optimistis penjualan semen akan naik setelah Lebaran. Sebab sudah musim kuartal keempat, bersamaan dengan musim kering, dan dana pembangunan infrastruktur sudah turun. Seiring tender sudah mulai dilakukan sehingga proyek pembangunan mulai berjalan.

“Mudah-mudahan kalau tidak ada apa-apa, Indocement bisa tinggal landas. Karena itu kita pasang target nol persen artinya positif,” katanya.

Saat ditanya apakah penurunan pasar semen karena perlambatan ekonomi nasional, Christian menilai kondisi tersebut cenderung karena tender-tender pembangunan yang belum berjalan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan pemerintah bahwa proyek infrastruktur sedang dalam tahap tender dan penyerapan anggaran masih kecil.

Dia menambahkan meski pasar semen Indocement mengalami penurunan, namun pihaknya mampu memenuhi kebutuhan semen nasional. Saat ini kapasitas produksi Indocement sebesar 20,5 juta ton per tahun.

“Dari kapasitas yang kami miliki ini sudah memenuhi target nasional, ke depan kita akan memiliki pabrik yang menghasilkan 4,4 juta ton yang akan siap beroperasi 2016 nanti. Jadi totalnya produksi akan meningkat dari 20,5 juta ton yang ada saat ini,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: