Surabaya, Aktual.co — Ulya Abdillah dibuat geram pernyataan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Di mana Ahok menyebut perusahaan pemenang tender pengadaan uninterruptible power supply (UPS) untuk sekolah-sekolah di Jakarta yang masuk anggaran APBD 2014, kebanyakan fiktif.
Lantaran Ulya merupakan direktur CV Tunjang Langit, satu dari tiga perusahaan asal Surabaya, Jawa Timur, yang memenangkan tender pengadaan UPS.
Kata dia, perusahaannya yang beralamat di Jalan Kebon Sari, Surabaya itu memenangkan tender pengadaan UPS di SMKN 27 senilai Rp 5.832.618.000 (Rp5,8 miliar).
Ditegaskan Ulya, tender yang dimenangkan perusahaannya adalah legal dan tidak ada yang fiktif. Sebab pengadaan UPS dilakukan lewat proses yang telah diatur dalam PP 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
“Saya juga punya NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dan bukti-bukti lain, termasuk nilai tendernya,” kata Ulya sambil menunjukkan berkas tendernya, di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (3/3).
Selain perusahaan miliknya, kata Ulya, masih ada dua perusahaan pemenang tender UPS yang tercatat beralamat di Surabaya dan Sidoarjo. Yakni PT Aurel Duta Sarana dan CV Wiyata Agri Satwa Sidoarjo dengan nilai proyek rata-rata Rp5,8 miliar. 
Saat ditanya apakah Ulya siap jika suatu saat dipanggil KPK untuk dijadikan sebagai saksi? Dia mengaku siap-siap saja. “Ya siap dong, kenapa ngga.”

Artikel ini ditulis oleh: