Jakarta, Aktual.co —Memasuki rapat ketiga, pembahasan anggaran Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI, masih berlangsung alot. Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI masih belum bisa sepakati pengucuran dana PMP ke BUMD. 
Wakil Ketua Banggar, M. Taufik, mengatakan banyak alasan penyebab alotnya pembahasan PMP. Selain mekanisme pemberiannya dianggap tidak jelas, pertanggungjawaban sejumlah BUMD yang pernah dapat kucuran PMP juga dianggap tidak jelas. 
Untuk itu, rapat akan dilanjutkan Kamis lusa. “Masih soal PMP,” kata politisi Gerindra itu usai memimpin rapat Banggar sore ini, di DPRD DKI, Selasa (16/12). 
Dia menyontohkan soal Bank DKI. Mengajukan PMP hingga Rp 3 triliun, tapi laporannya tidak jelas. “Masa pengajuannya cuma dua lembar. Karang taruna juga bisa bikin pengajuan lebih bagus dari ini,” sindirnya. 
Padahal pihak DPRD DKI, kata dia, sejak awal sudah meminta agar tiap BUMD menyerahkan neraca dan rencana bisnis perusahaan pelat merah DKI yang mengajukan PMP. Untuk dikaji agar jelas arahnya setelah dapat suntikan dana. 
“Kita butuh jelas, nih elu mau minta duit sama orang tua, tentunya kan orang tua nanya, mau ngapain, buat apa? Nah begitu juga di sini, bagaimana setelah mendapatkan dana tersebut. Makanya saya bilang BUMD jangan medit (pelit) informasi. Jelaskan doang sama kita di sini rencana mereka gimana,” papar Taufik.
Pembahasan PMP diketahui merupakan bagian pembahasan untuk besaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015.

Artikel ini ditulis oleh: