Jakarta, Aktual.com – Publik masih bertanya-tanya bakal seperti apa sebenarnya gagasan Holding BUMN yang digagas Menteri Rini Soemarno. Pasalnya masyarakat masih belum tahu pasti mekanisme pelaksanaannya.
Minimnya informasi detail tidak hanya dialami masyarakat. PT Pertamina, yang terlibat langsung dalam holding sektor BUMN Energi, malah mengaku juga belum tahu pasti persoalan ini.
Direktur Keuangan PT Pertamina, Arif Budiman mengakui tidak tahu menahu dan masih saja menunggu, lantaran pembahasan holding hanya dilakukan di level pemegang saham, dalam hal ini menteri.
“Keputusan holding itu memang wilayah pemegang saham, jadi kita korporasi kalau ditanya, kitapun tidak tahu sebenarnya. Kita masih menunggu,” kata dia, di Gedung Pertamina Jl Medan Merdeka, Jakarta, Selasa (31/5).
Namun terlepas dari keputusan holding lanjut Arif, Pertamina secara diam-diam sudah berinisiatif dan membuat tim gabungan dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) dalam rangka penjajakan sinergi dari sisi operasional.
Untuk sementara dari penjajakan awal, tim tersebut menemukan potensi investasi yang bisa disinergikan hingga mencapai angka USD 1,6 miliar dalam waktu 25 tahun.
“Apakah jadi atau tidak holding, sudah kita buat tim gabungan secara operasional baik dari sisi investasi maupun operasi. Memang banyak potensi investasi yang bisa disinergikan, dalam 25 tahun kedepan bisa sampai USD1,6 miliar. Jadi terlepas dari holding terbentuk atau tidak, kita telah membentuk tim gabungan dalam rangka penjajakan,” ucap dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta