Menurutnya, hilangnya Teluk Jakarta akibat pembuatan pulau palsu reklamasi akan mengusir nelayan secara halus. Terlebih, kawasan pulau hasil reklamasi hanya diperuntukkan untuk kawasan komersial.
“Pulau Reklamasi yang dibangun kemudian hari akan dibangun kawasan mewah, hingga akhirnya warga sekitar harus kembali tergusur dengan alasan untuk kepentingan umum,” kata Puput.
“WALHI Jakarta menduga pemaksaan melanjutkan pembangunan Reklamasi Pulau G serat dengan agenda Politik transaksional dan merupakan satu rangkaian project pesanan dari berbagai kepentingan pengembang tampa memperdulikan dampaknya,” pungkasnya.
(Teuku Wildan A)
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan
Eka