Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, mengingatkan, peristiwa itu mencerminkan sikap beringas dan bukan rahmatan lil alamin.
“Ini kan tahun politik jangan mancing-mancing ya. Kadang-kadang sepele tapi nanti kalau sudah menyangkut agama kan bahaya. Maka itu perilaku-perilaku kita jangan mencerminkan beringas,” kata dia.
Respons berbeda, disampaikan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Saadi mengatakan, organisasi induk Banser telah memberikan penjelasan alasan pembakaran bendera yang bertuliskan kalimat tauhid oleh anggotanya. Persoalan itu, ujarnya, semata untuk menghormati dan menjaga agar tidak terinjak-injak atau terbuang di tempat yang tidak semestinya.
“Hal tersebut disamakan dengan perlakuan kita ketika menemukan potongan sobekan mushaf Al Quran yang dianjurkan untuk dibakar, jika kita tidak dapat menjaga atau menyimpannya dengan baik,” ujar dia ketika dihubungi.
Dia meminta, agar permasalah ini jangan dibesar-besarkan, karena ada pihak-pihak yang ingin mengadu domba dan memecah-belah bangsa Indonesia. Itu semua, kata dia, harus diwaspadai betul jangan sampai peristiwa di Garut ini menjadi momen untuk konsolidasi HTI.
“Tidak perlu dibesar-besarkan dan dijadikan polemik karena hal tersebut dapat menimbulkan kesalahpahaman dan memicu gesekan,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid