Direktur RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dr Lalu Herman Mahaputra atau dokter Jack saat dikonfirmasi wartawan usai menghadiri peringatan HUT ke-78 RI di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Kamis (17/8/2023). (ANTARA/Nur Imansyah).
Direktur RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dr Lalu Herman Mahaputra atau dokter Jack saat dikonfirmasi wartawan usai menghadiri peringatan HUT ke-78 RI di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Kamis (17/8/2023). (ANTARA/Nur Imansyah).

Jakarta, aktual.com – Pembalap Jepang yang membela SDC MS Harc Pro Honda Ph, Haruki Noguchi, telah meninggal dunia pada hari Rabu (16/8) setelah mengalami kecelakaan parah di ARRC Sirkuit Mandalika 2023 pada Minggu (13/8).

Direktur RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dr. Lalu Herman Mahaputra, mengonfirmasi meninggalnya pembalap muda Jepang tersebut setelah menjalani perawatan intensif selama empat hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB.

“Meninggal hari Rabu (16/8) pukul 17.35 WITA di ruang ICU RSUD Provinsi NTB,” ujarnya setelah menghadiri peringatan HUT ke-78 RI di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Kamis (17/8/2023).

Haruki Noguchi diketahui meninggal akibat cedera kepala berat yang diakibatkan oleh kecelakaan saat berpartisipasi dalam race 2 kelas ASB 1000 di Sirkuit Mandalika pada Minggu (13/8).

“Penyebab kematian karena cedera kepala berat atau multipel trauma, mulai dari kepala sampai leher,” jelas dokter Jack, sapaan akrabnya.

Dalam upaya perawatannya di RSUD Provinsi NTB, tim medis terbaik telah terlibat, termasuk dokter spesialis darurat, anestesi, bedah saraf, bedah umum, radiologi, dan torak rediofaskuler. Langkah-langkah standar telah diterapkan, termasuk evakuasi di tikungan 10 tempat kecelakaan terjadi.

“Jadi tim kesehatan sudah melakukan sesuai dengan standar dan itu juga kami lakukan dalam hitungan waktu sangat baik, per tindakan dua menit sampai kami membawa ke medical di sirkuit menunggu kondisinya stabil untuk kemudian kami sepakat membawa ke RSUP NTB,” ujarnya.

“Kami juga sudah instruksikan tim baik di IGD dan ruang operasi untuk mengawal. Sempat sudah stabil, kami monitor observasi ketat oleh tim selama di rawat kami berhasil merawat sampai hari ke 4 mulai Minggu sampai Rabu,” imbuhnya.

Meski segala upaya telah dilakukan, Haruki Noguchi, yang berusia 22 tahun, dinyatakan meninggal pada Rabu kemarin.

“Kita sudah bekerja semaksimal mungkin. Tapi Tuhan berkehendak lain. Dan kami sudah menjelaskan kepada keluarganya yang datang dari Jepang dan pihak keluarga pun sudah menerima dan mengikhlaskan,” ucapnya.

Saat ini, jenazah Haruki Noguchi masih berada di RSUD Provinsi NTB dalam proses pemulangan ke Jepang.

“Jenazah sampai saat ini masih menunggu agen dari Jepang untuk persiapan peti jenazah dan selanjutnya diterbangkan ke Jepang. Tapi kami belum tahu sampai kapan, apakah hari ini atau juga besok jenazah di bawa ke Jepang,” papar dokter Jack.

Haruki Noguchi adalah seorang pembalap berbakat asal Jepang dan merupakan pesaing utama Markus Reiterberger, pembalap Jerman yang memimpin klasemen kelas ASB 1000. Hingga seri keempat di Sirkuit Mandalika, Noguchi telah mengumpulkan 13 poin. Kecelakaan tragis tersebut terjadi saat balapan kedua Asia Superbike (ASB) 1000 di Sirkuit Mandalika, ketika masih ada tujuh putaran tersisa.

Kecelakaan tersebut melibatkan tiga pembalap, yakni Haruki Noguchi dari SDC MS Harc-Pro Honda Ph, Zaqhwan Bin Zaidi dari Honda Asia-Dream Racing with Showa, Malaysia, dan Kasma Daniel Kasmayudin dari Yamaha Gen Blu Racing Team ASEAN, Malaysia.

Awalnya, Noguchi dan Zaqhwan Zaidi mengalami gesekan dan terjatuh. Namun, situasi menjadi lebih serius ketika Kasma Daniel datang dan tanpa sengaja melindas Haruki Noguchi di lokasi kejadian.

Balapan dihentikan dan bendera merah dikibarkan oleh pihak race direction, sementara tiga pembalap dievakuasi dari sirkuit. Kejadian ini berakibat pada pembatalan balapan ASB 1000 ARRC Mandalika 2023.

Artikel ini ditulis oleh: