Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arif Pouyono menyatakan, bahwasanya dalam pembangunan Jakarta Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) tidak memikirkan unsur yang paling penting, manusianya.

“Cara pandang Ahok dalam membangun Jakarta itu tidak ada sentuhan humanismenya,” katanya kepada Aktual.com, Jakarta, Senin (14/3).

Arif menjelaskan, tidak dipikirkannya unsur humanis dalam pembangunan terlihat jelas kalau Ahok getol sekali menggusur beberapa wilayah di Jakarta, yang rata-rata adalah wilayah kaum miskin kota. Sebut saja Kampung Pulo, Bukit Duri, Kali Apuran, dan terakhir Kalijodo. Yang semuanya itu dilakukan tanpa ada suatu dialog dengan warga dan juga terdapat pengerahan anggota pengamanan negara, TNI, yang sejatinya bukan tugasnya melakukan penggusuran.

“Artinya, kota ini akan dibuat menjadi kota yang lebih stress. Kota yang tidak enak ditinggali bahkan dipandang mata,” ucapnya tegas.

Lanjut Arif, selain tidak melalui prosedur yang baik, Ahok juga tidak menilai warga yang digusur sebagai manusia yang hidup.

“Bukan seenak-enakya dipindahin, bukan. Mereka (warga) bukan sekedar barang. Tetapi harus juga dipikirkan aktivitas ekonomi dan budayanya, gitu loh,” tuturnya.

Pasalnya, warga yang telah tinggal puluhan tahun di lokasi tersebut telah membangun sistem ekonomi sosial budaya di antara warga sekitarnya.

“Aktivitas yang dibangun oleh warga akan rusak. Misalnya mereka yang menjual bakso atau mie ayam di Kalijodo, terus pindah ke Marunda pelanggannya akan hilang. Itu harusnya dipikirin juga,” ucapnya.

Oleh karena itu, Arif menjelaskan, dirinya tidak mempermasalahkan penggusuran, hanya saja mesti dilakukan dengan baik dan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak. Daripada warga dipindahkan ke lokasi yang jauh dari lokasi aktivitasnya, kenapa tidak di kawasan yang lebih dekat.

“Misalnya di Pluit. Kan banyak itu lahan kosong. Kasihlah mereka tinggal, jangan hanya penengembang saja yang diberikan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: