Suasana bongkar muat peti kemas di Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (22/10). Menteri Perdagangan Thomas T. Lembong memproyeksikan, kinerja ekspor hingga akhir tahun akan turun sebesar 14 persen dan impor turun sebesar 17 persen secara year on year. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ama/15

Jakarta, Aktual.com — Rencana pemerintah untuk membangun rel kereta barang ke dalam Pelabuhan Tanjung Priok menemui kendala, dimana lokasi stasiun CY JICT yang direncanakan, masih ditimbun material milik Ditjen Bina Marga, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

“Kita masih terkendala dengan adanya material milik Ditjen Bina Marga, mereka masih menggunakan lahan tersebut hingga Oktober 2015, saya sudah menghubungi Kementrian terkait,” jelas Ketua Satgas Dwelling Time, Agung Kuswandono, Senin (26/10) di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Sumber Daya Jakarta.

Diketahui rel kereta yang akan dibangun sepanjang 1,2 km, menghubungkan antara Stasiun Pasoso ke Dermaga 208, Proyek ini ditargetkan selesai pada Desember 2015.

Dalam perjalannya, berdasarkan keterangan Agung, proses pengadaan dan pembayaran lahan telah dilakukan pada Agustus 2015 dan bertindak sebagai jasa kontruksi adalah PT KAPM.

Ia berharap akses tersebut mampu meyelesaikan permasalahan dwelling time serta mampu mendongkrak perekonomian masyarakat sepanjang jalur kereta.

“(panjangnya) 1,2 km memang tidak terlalu panjang, namun dengan 1,2 km ini Tanjung Priok terputus dari Surabaya, Semarang, Bojong Gede dan dari mana-mana, 1,2 km ini menyebabkan pengangkutan barang mengunakan truk dan ini membuat lebih lama dan mahal,” demikian pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan