Jakarta, Aktual.com – Pengamat Keselamatan dan Keamanan Maritim di Indonesia yang juga menjabat sebagai salah satu pengurus Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Ahli Keselamatan dan Keamanan Maritim Indonesia (AKKMI) Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa M. Mar mengatakan sangatlah penting memperbaiki infrastruktur kepelabuhan selain juga persoalan keselamatan dan keamanan dalam pelayaran.

Capt. Hakeng begitu sapaannya mengungkapkan bahwa peran sektor transportasi laut untuk perekonomian Indonesia belum terlalu besar.

“Bisa diartikan masih terjadi kurang efisiensi logistik kelautan dan persaingan angkutan kapal nasional masih rendah. Kedua, inefisiensi logistik laut dan rendahnya daya saing angkutan kapal nasional,” kataya kepada media Minggu (12/9/2021).

Lebih lanjut Capt.Hakeng mengutip pendapat dari Kepala Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor, Yonvitner dalam Diseminasi Hasil Studi bertema Membangun Infrastruktur Maritim Nusantara yang diselenggarakan INDEF pada Selasa (31/8/2021) lalu, bahwa pembangunan infrastruktur kemaritiman perlu memiliki landasan filosofis. Sehingga pembangunan dapat memiliki fungsi berkelanjutan.

Apa yang dikatakan oleh Yonvitner menurut Capt Hakeng ada betulnya mengenai pembangunan pelabuhan di Indonesia. Menurut Yonvitner, selama ini pembangunan kemaritiman Indonesia masih condong pada pertumbuhan berdasarkan permintaan dengan anggapan masyarakat dalam tercukupi makanan dan pakaian yang didapat berasal dari Singapura dan Thailand.

Padahal, kecenderungan terhadap pertumbuhan berlandaskan sumber daya dibutuhkan yakni dengan mendukung kemandirian agar menutupi celah yang ada. Artinya dengan melakukan percepatan dalam hal sumber daya guna menyuplai kebutuhan sendiri dari masyarakat setempat. Bisa juga untuk menggairahkan ekspor dari hasil yang ada di daerah setempat.

Capt. Hakeng juga mengapresiasi langkah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (DJPL) dengan inovasi pelayanan ke masyarakat di bidang kepelabuhan dengan mengeluarkan satu aplikasi Sistem Informasi Fasilitas Pelabuhan (SIFASPEL).

SIFASPEL merupakan langkah yang tepat pada saat pandemi, karena dapat mengubah proses layanan di bidang kepelabuhan, khususnya dalam pelaksanaan evaluasi data dukung usulan kegiatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas bidang kepelabuhanan.

Kementerian Perhubungan sediakan layanan aplikasi ini salah satunya guna mewujudkan keterbukaan dan aksesibilitas informasi. Keterbukaan menjadi pilar penting untuk mendorong terciptanya iklim transparansi. Sebab pengelolaan informasi harus dilakukan dengan prinsip good governance, tata kelola yang baik, dan akuntabilitas yang dapat dipertanggungjawabkan.

Artikel ini ditulis oleh:

A. Hilmi