Jakarta, Aktual.com — Masalah struktural paling mendasar di wilayah pesisir Teluk Jakarta adalah kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2015, kemisikinan di Jakarta Utara dan Kabupaten Pulau Seribu tahun 2009-2013 mencapai 93.400 jiwa atau tertinggi di wilayah DKI Jakarta.
Hal itu diakui oleh Direktur Dompet Dhuafa, Syamsul Ardiansyah, yang mengatakan bahwa masyarakat di pesisir merupakan daerah yang menjadi pusat perhatiannya.
“Masyarakat pesisir menurut kami adalah kantong kemiskinan yang paling akut dan paling kronis di Indonesia,” ucap dia saat dihubungi Aktual.com, Jakarta, Senin (13/6).
“Bagi Dompet Dhuafa masyarakt pesisir adalah konsituen kami yang paling utama,” sambungnya.
Selain permasalahan ekonomi, kata Syamsul, ada juga permasalahan lain yang menempatkan mereka semakin terpuruk.
“Juga ada problem politik dan lingkungan,” tutur dia.
Syamsul menjelaskan, permasalahan masyarakat Pesisir diakibatkan oleh pembangunan yang tidak memperhatikan kehidupan mereka.
“Dan juga, desain ekonomi yang didorong justru membuat mereka semakin lama semakin tersingkir dari sumber penghidupan mereka sendiri,” tutupnya.
Ia pun menegaskan, mega proyek reklamasi Teluk Jakarta yang saat ini tengah berlangsung bukanlah jawaban atas kemiskinan di kawasan pesisir Jakarta.
Artikel ini ditulis oleh: