Jakarta, aktual.com – Rencana pembangunan terminal Liquified Natural Gas (LNG) di Terminal Teluk Lamong, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, akan menggarap tiga fase pembangunan.
Rencana pembangunan fasilitas gas tersebut bekerjasama antara PT Pelindo III selaku pengelola Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), melalui anak perusahaannya yakni PT PGN LNG Indonesia (PLI).
Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Gigih Prakoso, mengungkapkan pembangunan permanen yang bertahap ini akan mengurangi biaya Capex dan Opex secara signifikan bila dibandingkan dengan fase-fase awal sebagai solusi sementara.
“Karena adanya pengurangan Opex dari hilangnya pembiayaan sewa harian FSU dan berkurangnya biaya marine operation,” katanya melalui siaran persnya di Jakarta, Jumat (28/6).
“Untuk Capex sendiri akan berkurang dengan signifikan karena menggunakan terminal eksisting. Salah satu biaya terbesar dalam pembangunan small scale LNG terminal adalah pembangunan jetty dan fasilitas pelabuhan,” katanya menambahkan.
Direktur Utama Pelindo III, Doso Agung mengatakan rencana pembangunan terminal Liquified Natural Gas (LNG) di Terminal Teluk Lamong, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya akan meningkatkan daya saing Indonesia Timur, sebab pasokan LNG akan semakin lancar dan menekan biaya logistik.
“Pasokan LNG akan semakin lancar sehingga biaya logistik dapat ditekan, dan pembangunan itu juga diharapkan juga berdampak pada peningkatan daya saing industri, karena adanya kepastian pasokan yang membuat penghematan biaya belanja energi dan peningkatan produksi,” kata Doso.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin