Jakarta, Aktual.com — Pembeli rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didominasi para pegawai negeri sipil (PNS) dan karyawan.

“Konsumen terbanyak rumah subsidi MBR adalah PNS, karyawan BUMN dan swasta dengan total 75 persen dari jumlah pengajuan, sedangkan sisanya 25 persen dari wiraswasta seperti pedagang bakso, kerupuk dan sebagainya,” ujar Branch Manager Bank BTN Babel Chris Setyawan di Pangkalpinang, Sabtu (9/4).

Ia menjelaskan pada tahun 2015 realisasi kredit rumah subsidi di Babel 1.358 unit dengan nilai transaksi Rp141,9 miliar. Sedangkan tahun 2016 realisasi Januari-Maret 339 unit rumah yang sudah dibiayai senilai Rp 41,59 miliar.

“Kita tidak pernah membatasi siapa saja pemohon, asalkan memenuhi persyaratan. Namun pemohon dari kalangan berpenghasilan tetap lebih mudah dalam proses verifikasi sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama. Berbeda dengan pekerja informal seperti pedagang dan lainnya memang dibutuhkan waktu untuk menganalisa, survei lapangan dan pembuktian,” katanya.

Begitu juga dengan Bank Sumsel Babel (BSB) yang juga merupakan salah satu bank yang ditunjuk pemerintah menyalurkan kredit fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan kredit KPR sejahtera (FLPP).

“Dari 40 orang yang mengajukan FLPP tahun ini, 60 persen pekerjaannya PNS dan sisanya wiraswasta,” sebutnya.

Menurutnya, proses pemberkasan pembeli dari PNS lebih cepat karena mudah verifikasinya.

“Kalau PNS sumber penghasilannya jelas, lewat bank, SK jelas sehingga risikonya lebih rendah,” ungkapnya.

Banyak kemudahan yang diberikan pemerintah kepada PNS untuk memperoleh rumah MBR ini.

“Bagi PNS, uang muka minimal 1 persen dan wiraswasta minimal 5 persen. PNS juga mendapatkan dana bantuan cuma-cuma untuk uang muka Bapertarum dengan nilai bertingkat tergantung jenis golongan,” katanya.

Ia mengatakan khusus pemohon dari kalangan usaha, bank mewajibkan mereka harus menguasai usaha, usahanya juga riil atau nyata, kemudian dinilai lewat wawancara dan cek lapangan.

“Pemerintah juga tengah merancang bantuan cuma-cuma untuk swasta dalam waktu dekat ini,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka