Jakarta, Aktual.co — Dua tentara ditembak mati oleh tersangka anggota kelompok pemberontak sayap kiri Tentara Rakyat Baru (NPA) di Filipina bagian timur, Senin (3/11).
Letnan Kolonel Perfecto Pearedondo, Komandan Yonif kedua Angkatan Darat Filipina, mengatakan kedua tentara tersebut dalam perjalanan ke pusat pengungsian di desa Anislag, Kota Daraga di Provinsi Albay, untuk memeriksa keamanan ketika dihadang gerilyawan NPA.
Pearedondo mengatakan satu skuat dikerahkan setelah pemberontak sayap kiri melarikan diri. Para prajurit kemudian mendapati sekitar lima gerilyawan NPA yang berhasil melarikan diri setelah lima menit baku tembak.
Para pejabat militer mengatakan tentara kini melacak gerilyawan NPA tersebut.
NPA, sayap bersenjata Partai Komunis Filipina, telah melancarkan perang melawan pemerintah Filipina selama lebih dari empat dekade.
Beberapa hari sebelumnya, seorang anggota yang diduga kelompok pemberontak sayap kiri NPA tewas dalam bentrokan dengan pasukan pemerintah di Provinsi Sarangani, Filipina Selatan, kata militer setempat, Sabtu.
Ernest Carolina, juru bicara Divisi Infanteri ke-10 (ID), mengatakan bahwa pasukan dari Yonif ke-27 Angkatan Darat menemukan sisa-sisa tersangka pemberontak sayap kiri dengan senapan M16 di desa Lumasal, Kota Maasim pada sekitar pukul 05.30 waktu setempat, Sabtu.
Pemberontak itu diyakini ditinggalkan oleh rekan-rekannya setelah 15- menit bentrokan dengan tentara di desa yang sama pada Jumat sore, katanya.
Mayat itu adalah kesembilan ditemukan oleh tentara ID-10 sebagai akibat operasi selama Oktober, kata Carolina.
NPA, sayap bersenjata Partai Komunis Filipina, telah melancarkan kampanye gerilya melawan pemerintah di pedesaan-pedesaan selama empat dekade.
Pihak militer memperkirakan kekuatan NPA kini mencapai lebih dari 4.000 pejuang yang tersebar di lebih dari 60 front gerilyawan di seluruh negeri.
Artikel ini ditulis oleh: