Bogota, Aktual.com – Pemberontak Kolombia Marxis, Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), menyerahkan lebih dari 8.000 pucuk senjata dan hampir 1,3 juta butir amunisi saat pasukan tersebut dibubarkan dan tercapai kesepakatan damai dengan pemerintah, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Proses pelucutan senjata secara resmi disahkan pada Selasa (15/8) waktu setempat, sebagaimana PBB, yang mengawasi pengembalian senjata, memindahkan pengiriman senjata terakhir dari sebuah kamp pembubaran pasukan di Fonseca, Provinsi La Guajira, yang merupakan satu dari lebih puluhan zona dimana FARC telah tinggal sejak awal tahun.
“Misi kami sampai sekarang, mengumpulkan 8.111 pucuk senjata dalam kontainer ini dan menghancurkan hampir 1,3 juta peluru,” ujar kepala misi PBB untuk Kolombia Jean Arnault pada acara untuk menandai pengiriman tersebut, seperti diberitakan Reuters, Rabu (16/8).
Jumlah tersebut lebih banyak daripada 7.132 pucuk senjata yang semula PBB laporkan pada Juni.
Senjata itu akan digunakan untuk membuat tiga monumen merayakan kesepakatan damai, yang disepakati tahun lalu antara Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) dan pemerintahan Presiden Juan Manuel Santos.
Sekitar 7.000 petempur FARC telah dibubarkan sesuai kesepakatan, yang memungkinkan kelompok itu 10 kursi yang tidak terpilih di Kongres sampai tahun 2026 dan memberikan amnesti kepada mayoritas mantan petempur.
Pemberontak yang dihukum oleh pengadilan khusus pelanggaran hak asasi manusia akan menghindari hukuman penjara tradisional, dan sebagai gantinya akan melakukan pekerjaan reparasi seperti menghapus ranjau darat.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: