“Tidak boleh ada kekebalan hukum untuk pelaku serangan semacam itu, di sini atau di tempat lain,” tambahnya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert menulis pada akun Twitter pribadinya bahwa Amerika Serikat “terkejut oleh peristiwa serangan mengerikan itu”.

“Pasukan PBB masih mencari tiga anggota penjaga perdamaian yang hilang setelah terjadi baku tembak selama lebih dari tiga jam, yang terjadi pada Kamis,” kata Ian Sinclair, direktur Pusat Operasi dan Manajemen Krisis PBB.

Pejabat PBB mengatakan bahwa pihaknya mencurigai pemberontak dari Pasukan Sekutu Demokratik (ADF) telah melancarkan serangan terhadap markas di kota Semuliki, wilayah Beni, Kivu utara tersebut.

ADF adalah kelompok pemberontak yang aktif melancarkan serangan di daerah itu. Misi PBB di Kongo, MONUSCO, mengatakan bahwa mereka telah menggalang aksi tanggapan bersama tentara Kongo dan mengungsikan korban luka dari markas tersebut.