Jakarta, Aktual.com — Pemerintah pusat meminta pemerintah daerah lebih agresif dalam membelanjakan dananya agar dapat menggenjot pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
Apalagi tahun ini pemda diguyur banyak dana, seperti dana transfer daerah saja mencapai Rp770 triliun, plus dana yang ditaruh di Bank Indonesia (BI) hingga akhir Desember 2015 lalu mencapai Rp99,7 triliun atau sekitar Rp100 triliun.
“Jika ditambah dana-dana dari PAD (Pendapatan Asli Daerah)-nya maka dananya lebih banyak lagi. Kalau gulirkan untuk pertumbuhan akan lebih besar lagi dampaknya,” kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro seusai MoU antara Gubernur BI dan Menteri Dalam Negeri di Jakarta, Jumat (22/4).
Menurut Menkeu, mestinya pemda dapat menggunakan dana APBD sebaik mungkin dan jangan malah mengarahkan parkir dana di BI dengan membeli Sertifikat BI (SBI) hanya mengandalkan bunganya.
“Padahal kami berharap pemda itu jadi sumber pertumbuhan,” terang dia.
Berdasar data BI, pada November 2015 dana pemda di BI mencapai Rp240 triliun, tapi di akhir tahun dana menganggur susut menjadi sebesar Rp99,7 triliun atau Rp100 triliun. Jadi selama sebulan itu dana terserap sebesar Rp140 triliun.
“Ini buat apa? Pasti untuk belanja. Mestinya dana itu digunakan. Apalagi, kalaupun penggunaannya belum tepat sasaran saja berdampak pada pertumbuhan,” tukas Meneku.
Namun demikian, Menkeu tetap menyayangkan adanya dana nganggur sebesar Rp100 triliun itu relatif masih besar.
“Angka itu berarti 0,9 persen dari PDB kita. Kalau dibagi total 34 provinsi bisa rata-rata mendapat Rp3 triliun. Jadi intinya daerah harus dapat menyerap dana nganggur itu,” jelas dia.
Meski Menkeu minta serapan anggaran tinggi, tapi tetap harus lebih efisien lagi dalam pembelanjaamnya. Untuk itu, jangan belanja daerah itu lebih banyak untuk belanja rutin seperti belanja pegawai.
“Selama ini banyak daerah yang 70 persennya itu untuk belanja rutin, sehingga sedikit sekali untuk belanja infrastrukturnya,” terang dia.
Untuk itu, pemerintah minta BI untuk ikut mengatur dana nganggur pemda tersebut. “Dengan bantuan BI seperti itu diharapkan akan makin berdampak positif terhadap perekonomian daerah tersebut,” pungkas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan