Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan bahwa pemecatan dirinya dari PKS berdasarkan ‘pesanan’ yang dilakukan oleh Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al Jufri.
Demikian dikatakan Fahri menanggapi jalannya sidang pemecatan dirinya oleh PKS, di PN Jakarta Selatan, Senin (23/5).
“Menarik bahwa intelektualnya, pemesan dari kasus ini adalah Ketua Majelis Syuro. Itu yang terungkap. Jadi pantaslah tidak ada sikap kritis sampai ke bawah,” kata dia.
Menurut Fahri, dengan pengungkapan ini, setiap perintah dari Majelis Syuro pasti dilakukan walaupun yang diperintahkan salah.
“Itu tradisi yang saya mau akhiri. Pemimpin tidak boleh punya previlage sedemikian rupa, orang-orang di bawahnya melakukan kesalahan pun boleh karena melaksanakan tugas pimpinan. Itu tradisi yang harus dihentikan dan itu nanti bermasalah bagi partai,” tegas Fahri.
Ditambahkan, bahnyak hal yang terungkap di dalam sidang. Salah satunya, banyak kalimat ‘tak ada aturan’ soal pemecatan kader dari partai.
“Padahal tidak boleh menghukum tanpa aturan, jadi hukum itu harus jelas. Karena kalau seperti tadi banyak ‘tidak ada ketentuan’, wah bahaya sekali itu. Ada terlalu banyak pelanggaran yang dilakukan rupanya menurut PKS itu tidak ada aturan,”
“Artinya seolah-olah kerugian yang dilakukan kepada saya menjadi tidak dibela karena seolah-olah tidak ada aturan padahal keberatan saya kepada negara itu pasti ada aturannya, negara ada undang-undangnya, baik itu tentang HAM atau tentang hak-hak individu jadi tidak boleh mengatakan itu tidak ada aturannya,” ungkap Fahri.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang