Jakarta, Aktual.co — Pengamat lingkungan Universitas Serambi Mekah Banda Aceh, TM Zulfikar, mengatakan pemerintah di Aceh harus menghentikan aksi alih fungsi lahan sebagai upaya pencegahan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor di masa mendatang.
“Pemerintah Aceh, kabupaten dan kota diharapkan segera menghentikan alih fungsi lahan hutan menjadi areal perkebunan, kalau tidak kita khawatirkan bencana banjir dan tanah longsor tetap mengintai daerah ini,” katanya di Banda Aceh, Sabtu (15/11).
Hal tersebut disampaikan menanggapi maraknya bencana banjir dan tanah longsor yang menimpa sejumlah kabupaten dan kota di Aceh dalam beberapa pekan terakhir.
Dosen Konservasi Lingkungan dan Tata Ruang, Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Serambi Mekah itu menjelaskan, alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan masyarakat di sejumlah daerah di Aceh mengkhawatirkan.
Kerentanan situasi lingkungan juga terjadi di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) disebabkan alih fungsi lahan yang hingga kini tidak terkendali, kata TM Zulfikar.
“Kita bisa lihat, alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit seperti di Aceh Selatan lebih dominan. Seharusnya, hal tersebut sudah terdeteksi tapi pemerintah tampaknya lepas tangan,” katanya menjelaskan.
Selain itu, TM Zulfikar juga menyesalkan sikap pemerintah yang membuka jalan-jalan baru di beberapa daerah yang dipastikan berpotensi menyumbang bencana alam di masa mendatang.
Artikel ini ditulis oleh: