Banda Aceh, aktual.com – Pemerintah Aceh diminta terus meningkatkan pendapatan asli daerah guna menopang kebutuhan pembangunan dan peningkatan perekonomian masyarakat.
Ketua DPR Aceh Dahlan Jamaluddin di Banda Aceh, Minggu (17/11), mengatakan, banyak potensi meningkatkan pendapatan asli daerah karena Aceh memiliki sumber daya alam.
“Di antaranya dengan mewujudkan tata kelola minyak dan gas yang berpihak kepada Aceh. Serta potensi lainnya yang bisa mendongkrak pendapatan asli daerah,” kata Dahlan Jamaluddin.
Dalam dokumen Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) 2019, pendapatan asli Aceh mencapai Rp2,48 triliun lebih. Terdiri pendapatan pajak Rp1,5 triliun, pendapatan retribusi Rp28,86 miliar.
Serta pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah Rp196,934 miliar, dan pendapatan asli Aceh yang sah lainnya mencapai Rp746 miliar lebih.
Selain meningkatkan pendapatan asli daerah, Dahlan Jamaluddin juga mengajak Pemerintah Aceh dan komponen masyarakat mencari solusi keberlanjutan dana otonomi khusus. Aceh menerima sekitar Rp8 triliun dana otonomi khusus setiap tahunnya.
“Selama ini, kontribusi dana otonomi khusus sangat besar dalam struktur anggaran belanja pembangunan Aceh. Dana otonomi ini diberikan selama 20 tahun sejak 2008,” sebut Dahlan Jamaluddin.
Namun, lanjut politisi Partai Aceh tersebut, alokasi dana otonomi tersebut berkurang mulai tahun ke-16 penerimaannya, yakni pada 2023 mendatang.
Di mana, besaran dana otonomi khusus yang diterima berkurang menjadi satu persen dari dana alokasi umum nasional.
“Karena itu, kami mendorong Pemerintah Aceh meningkatkan pendapatan asli daerah serta menggunakan APBA dengan tepat, efektif, dan efisien, guna meningkatkan perekonomian masyarakat Aceh serta mengejar ketertinggalan pembangunan Aceh dari provinsi lain,” kata Dahlan Jamaluddin. [Eko priyanto]
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin