Jakarta, Aktual.co — Pemerintah akan segera mengumumkan kebijakan baru terkait subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Rabu (31/12) besok untuk diberlakukan mulai 1 Januari 2015.

Pemerintah akan menyesuaikan harga baru BBM di dalam negeri dengan perkembangan harga minyak dunia.

Pengamat kebijakan energi Sofyano Zakaria menilai bahwa saat ini Pemerintah terkesan bingung dalam mengambil kebijakan dan ingin terkesan terlihat kerja, padahal seharusnya Pemerintah dapat mengkaji dulu kebijakan yang akan diambil.

“Dalam kebingungan mereka, Pemerintah sepertinya terbius euforia agar terlihat kerja dan kerja sehingga memaksakan ada perubahan strategi mulai 1 Januari 2015,” kata Sofyano di Jakarta, Selasa (30/12).

Kendati demikian, Sofyano berpendapat Pemerintah kelihatannya akan mengambil arah kebijakan berdasarkan gasoline based dan melepaskannya ke mekanisme pasar seperti halnya Pertamax dan Pertamax Plus.

“Solar masih akan disubsidi namun kemungkinan akan dilakukan dengan subsidi tetap, kurang lebih Rp1000 per liter,” tambahnya.

Selain itu, Sofyano menuturkan jika Pemerintah jadi menerapkan subsidi BBM tetap maka itu bisa berarti akan menguntungkan bagi masyarakat, hanya ketika harga minyak dunia murah. Namun, jika harga minyak kembali melambung setidaknya ke posisi di atas USD90 per barel ditambah melemahnya Rupiah, maka harga BBM dapat mencapai di atas harga subsidi, dan itu akan ditanggung masyarakat.

“Apalagi jika BBM subsidi telah ditetapkan Pemerintah dengan BBM RON 92, ini niscaya akan lebih memberatkan masyarakat,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: