Cikampek Utama
Gerbang Tol Cikampek Utama alami peningkatan volume kendaraan di musim mudik pertama. DOK/NET

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah akan melakukan percobaan transaksi tol tanpa berhenti atau Multilane Free Flow (MLFF) pada akhir tahun ini. Uji coba ini direncanakan akan dilakukan di enam ruas tol, dengan Tol Bali Mandara menjadi lokasi awal tahap eksperimen.

“Pada Desember 2023, kita akan memulai uji coba penggunaan sistem transaksi tanpa kontak atau MLFF di enam ruas jalan tol, dimulai dari Jalan Tol Bali-Mandara,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (15/11).

Harapannya penggunaan MLFF akan meningkatkan layanan tol melalui transformasi digital. Meskipun ada beberapa hambatan dalam prosesnya, Pemerintah Indonesia tetap bersungguh-sungguh untuk menjalankan penerapan sistem MLFF ini dengan sukses.

“Ini adalah transisi, seperti halnya dulu kita beralih dari transaksi cash menjadi non cash dengan tapping. Teknologinya pasti sudah siap, tantangannya bagaimana implementasinya kepada masyarakat. Tetapi kami jamin Indonesia tetap berkomitmen menyukseskan penerapan sistem MLFF ini,” ucap Basuki.

Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan uji coba MLFF terbatas di Tol Bali-Mandara dijadwalkan akan berlangsung selama sekitar dua minggu, dimulai pada minggu kedua Desember 2023.

“Setelah diuji coba selama dua minggu, kita akan evaluasi. Jika dinilai telah berhasil, akan segera kita expand penerapannya di jalan tol lainnya. Jika masih ada kekurangan, akan segera diperbaiki dan diuji coba kembali,” terang Hedy.

Meskipun Kementerian PUPR belum memberikan rincian terkait keenam ruas tol yang akan mengikuti uji coba MLFF, namun sebelumnya rencananya akan melibatkan lima tol, termasuk Bali Mandara, Jagorawi, Jakarta-Cikampek, Tol dalam Kota (Dalkot), dan Jakarta Outer Ring Road.

MLFF merupakan kolaborasi bilateral antara Indonesia dan Hungaria yang dimulai saat kunjungan Perdana Menteri Hungaria, Victor Orbán, ke Indonesia pada tahun 2016. Pemerintah Hungaria sepenuhnya mendanai proyek ini dengan nilai investasi sebesar Rp 4,5 triliun melalui bentuk kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU).

MLFF menggunakan Teknologi Sistem Navigasi Satelit Global (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi Cantas di perangkat smartphone. Setelahnya, GPS akan menentukan lokasi yang ditentukan oleh satelit, dan proses pemetaan akan dilakukan di sistem pusat. Setelah kendaraan keluar tol dan proses pemetaan selesai, sistem akan menghitung tarif.

Dengan sistem ini, pengemudi tidak perlu lagi menghentikan kendaraan, sehingga kendaraan dapat terus bergerak tanpa hambatan di gerbang tol. Hal ini menghilangkan antrian di gerbang tol, mengurangi waktu perjalanan, dan meningkatkan efisiensi.

Artikel ini ditulis oleh:

Yunita Wisikaningsih