Jakarta, Aktual.com —  Pemerintah berencana melakukan lelang lima seri Surat Utang Negara (SUN) dengan jumlah indikatif Rp12 triliun pada 23 Juni 2015, untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN.

Keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Kamis (18/6), menyebutkan kelima seri SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp1 juta.

Kelima seri obligasi negara yang akan dilakukan lelang oleh pemerintah adalah seri SPN12160401 (penerbitan kembali) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 1 April 2016 dan seri FR0053 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga tetap 8,25 persen dan jatuh tempo 15 Juli 2021.

Seri FR0056 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga tetap 8,375 persen dan jatuh tempo 15 September 2026, seri FR0071 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga tetap 9,0 persen dan jatuh tempo 15 Maret 2029 serta seri FR0068 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga tetap 8,375 persen dan jatuh tempo 15 Maret 2034.

Penjualan SUN akan dilaksanakan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan Bank Indonesia dan bersifat terbuka, menggunakan metode harga beragam. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) membayar sesuai imbal hasil yang diajukan.

Sedangkan, pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian nonkompetitif akan membayar sesuai dengan imbal hasil rata-rata tertimbang dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.

Total alokasi pembelian non kompetitif untuk SUN seri SPN12160401 adalah sebesar 50 persen dari yang dimenangkan. Sedangkan alokasi pembelian non kompetitif untuk FR0053, FR0056, FR0071 dan FR0068 adalah maksimal 30 persen dari yang dimenangkan.

Pemerintah memiliki hak untuk menjual kelima seri SUN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka