Jakarta, aktual.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah mengungkapkan bahwa dalam upaya mitigasi dampak dari fenomena El Nino, pemerintah telah menetapkan target persediaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) melebihi angka 2,2 juta ton hingga akhir tahun 2023.
“Diharapkan stok beras menjelang akhir tahun dapat mencapai angka di atas 2,2 juta ton. Ini telah dibahas dalam rapat terbatas dengan Presiden, dan Bulog telah mendapat arahan yang jelas. Ketersediaan pangan hingga akhir tahun harus dijamin,” ungkap Menko Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (7/8/2023).
Menko Airlangga menjelaskan bahwa untuk mencapai target stok CBP tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) akan mempersiapkan benih khusus dengan spesifikasi tertentu yang mampu menghadapi perubahan iklim, yang saat ini menjadi perhatian Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Kementerian Pertanian telah menetapkan beberapa lahan pertanian yang akan ditingkatkan produktivitasnya melalui persiapan benih spesifik, yaitu benih yang lebih tahan terhadap perubahan cuaca,” tambahnya.
Fenomena El Nino melibatkan pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas tingkat normalnya di Samudera Pasifik bagian tengah. El Nino dapat meningkatkan perkembangan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia, yang pada gilirannya bisa menyebabkan kondisi kekeringan secara luas.
Sementara itu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, juga mengungkapkan rencana pemerintah untuk menyediakan 500 ribu hektar lahan pertanian guna menghadapi dampak kemarau yang berkepanjangan akibat El Nino.
Syahrul mengungkap bahwa saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan kepala daerah untuk mengantisipasi El Nino. Dia juga telah mengidentifikasi dampak terparah terhadap stok beras akibat El Nino di Indonesia pada Agustus-September 2023.
Artikel ini ditulis oleh: