Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi IV DPR RI, Mindo Sianipar mengatakan bahwa kalau pemerintah mendatangkan impor daging dalam bentuk beku, kemungkinan keinginan presiden agar harga daging Rp80.000 per kilogram bisa tercapai.
“Tetapi apakah bisa sampai ke pasar basah (tradisional) yang ada di kampung-kampung itu, saya kira (pemerintah) harus kerja keras untuk sampai ke situ,” kata Mindo, di Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (10/8).
Selain itu, sambung Mindo, pemerintah tidak bisa melakukan justifikasi atas populasi sapi yang ada di Indonesia, sehingga dihitung dapat mencukupi kebutuhan masyarakat. Sebab, dalam hitungan itu masuk di dalamnya peternak sapi tradisional.
“Karena ada satu hal perilaku, sapi kita banyak, tetapi bukan sapi (seperti) di perusahaan yang setiap saat bisa dijual, kalau di petani itu banyaknya dijadikan sebagai tabungan, sesuai kebutuhan baru dijual,”
“Jadi tidak bisa (pemerintah) langsung dikatakan, sekian populasi sapi kita, bisa kita potong tiap tahunnya, itu tidak bisa,” tambahnya.
Pemerintah juga diminta memahami jalan fikir peternak sapi di Indonesia, terlebih dibulan ramadhan dan peringatan hari raya Iedul Adha.
“Antara bulan puasa dengan idhul adha, sekitar ada tenggang waktu 60-75 hari menjelang Idul Adha, kalau itu sapi jantan dan bisa digemukan kalau tidak terpaksa pasti tidak akan dijual saat bulan puasa. Karena jual bulan puasa itunganya itu adalah kiloan, sedangkan Iedul Adha itu dijual ekoran, sehingga perlu ada antisipasi atas pemikiran itu.”
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang