Jakarta, Aktual.com — Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mendorong agar 20 motif tenunan kain songket untuk segera dipatenkan. Pematenan itu dilakukan agar motif-motif itu tidak diklaim oleh negara lain.
“Segera dipatenkan. Jangan sampai ada negara lain yang mengklaim itu milik mereka. Saat ini pemerintah sudah mendorong seluruh hak paten bisa dipercepat regulasinya,” ujar Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani usai meresmikan gedung Labor Kerohanian dan Gedung UKM Institut Seni Indonesia Padang Panjang, Padang, Sumatera Barat Jumat (29/4).
Puan pun langsung mengunjungi beberapa stan dan menyaksikan tarian adat setempat. Ia pun melihat hasil dan proses menenun 20 motif atau gambar songket yang disampaikan Rektor ISI sebagai kreatifitas mahasiswa.
Sementara, kata Menteri PMK, ISI Padang Panjang mempunyai peran strategis dalam memperkuat kepribadian bangsa Indonesia. Terlebih, saat ini bangsa Indonesia sedang dalam situasi arus budaya negatif globalisasi, di mana seni dapat bergerak ke arus eksploitasi kemanusiaan, pornografi, demoralisasi, dan dekonstruksi sosial.
“Pada kesempatan yang baik ini, saya berharap ISI Padang Panjang menjadi kampus yang terdepan dalam melaksanakan revolusi mental dengan mewujudkan ISI sebagai kampus yang mengembangkan seni membangun dan memuliakan martabat kemanusiaan.”
Proses pendidikan, ujar dia, harus selaras dalam membentuk kualitas pribadi dan warga negara yang berkarakter, yakni manusia Indonesia yang mendasarkan cipta, rasa, karsa, dan karya serta berlandaskan pada kepribadian dan kebudayaan Indonesia, Pancasila, dan semangat gotong royong.
Sementara, Rektor ISI Padang Panjang Novesar Jamarun mengapresiasi kedatangan Menko PMK Puan Maharani. Terlebih, Ibu dari Menteri PMK yakni Megawati Soekarnopurti pernah berkunjung ke ISI Padang Panjang saat menjabat sebagai Presiden. Kedatangan Megawati kala itu untuk mengawali pembangunan dua gedung yang diresmikan saat ini.
Novesar juga menyampaikan kepada Puan bahwa pada usia yang baru saja melampui setengah abad, ISI Padang Panjang bercita-cita membangun kembali kampus keterampilan. Sebab, keberadaan gedung saat ini sudah tidak mampu menampung jumlah mahasiswa yang semakin banyak.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu