Jakarta, Aktual.co — Pemerintah terus mendorong energi baru dan terbarukan (EBT) hingga 19 persen pada 2019 untuk menurunkan ketergantungan pada energi fosil.
“Saat ini energi terbarukan masih pada kisaran lima hingga enam persen, pemerintah akan menaikkan porsinya pada 2019 hingga 19 persen,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said pada kumpul media di Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (31/5).
Untuk itu perlu ada percepatan yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan energi baru dan terbarukan tersebut dan salah satunya adalah peningkatan anggaran untuk sektor tersebut pada tahun depan.
Selain itu akan dilakukan inisiasi hutan energi, kebun energi dan mempercepat pemasangan instalasi gas di kota-kota.
“Nanti juga akan ada inisiasi mengenai kebijakan atap gedung. Gedung-gedung pemerintahan di beberapa kota akan dipasangi panel surya,” kata dia.
Kemudian akan dilakukan pemetaan daerah-daerah potensi panas bumi (geotermal) agar dapat dilakukan eksplorasi dan investasi dalam sektor tersebut, sebagaimana halnya eksplorasi migas.
Pada 2025 diharapkan energi baru dan terbarukan tersebut dapat mencapai 25 persen.
“Kita jangan lagi berpikir pragmatis, jangan berpikir untuk jangka pendek, energi terbarukan sangat perlu dalam menjaga energi secara berkelanjutan, sehingga kita tidak hanya bergantung dengan energi fosil, pemerintah juga mendorong konservasi energi hingga 10 persen pada 2019,” kata dia.
Pemerintah mendorong investor untuk berinvestasi dalam sektor energi dan dalam lima tahun ke depan ditargetkan nilai investasi tersebut mencapai Rp4000 triliun.
Dengan rincian investasi di bidang energi baru dan terbarukan sebesar Rp500 triliun, dibidang ketenagalistrikan sebesar Rp1.100 triliun, migas hulu sebesar Rp1.200 trilun, migas hilir sebesar Rp600 triliun dan Minerba sebesar Rp600 triliun.

Artikel ini ditulis oleh: