Jakarta, Aktual.com – Pemerintah mendorong Industri Kecil Menengah (IKM) melakukan inovasi mengikuti tren perkembangan pasar global. Ditengah perkembangan era digital yang begitu pesat, diikuti perubahan gaya konsumen.

“Dengan perkembangan teknologi dan kecenderungan masyarakat yang semakin menggemari online market, maka peluang untuk meningkatkan pemasaran industry furniture juga semakin meningkat. Oleh sebab itu pemerintah juga berupaya mendorong para pelaku usaha industry kecil maupun menengah untuk memasuki online market, bekerjasama dengan situs jual beli online yang sudah ada di Indonesia,” kata Direktur IKM Pangan, Barang Dari Kayu dan Furnitur (PBKF), Sudarto, Senin (21/8).

Secara global lanjut Sudarto, nilai ekspor industri furniture dan kerajinan mencapai USD 440 miliar pada tahun 2013. Berdasarkan total nilai ekspor tersebut, Indonesia baru menikmati 1 persen saja.

Indonesia tertinggal dari Brasil, Vietnam, dan Polandia yang masing-masing menyumbang 2 persen, apalagi China yang menyumbang 31 persen produksi furniture dunia di tahun 2011. Seharusnya kata sudarto, dengan keunggulan bahan baku dan budaya yang dimiliki Indonesia, industri furniture bisa memainkan peran lebih besar di pasar global.

Selama ini, industri furniture berperan penting bagi perekonomian Indonesia, selain merupakan industri padat karya dengan 4 juta orang yang mengandalkan industri ini sebagai andalan sumber penghasilan, industri ini menyumbangkan penghasilan devisa sebesar USD 1,76 miliar (2011) dan USD 1,83 miliar (2012) dan USD 1,81 miliar (2013).

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid