Jakarta, Aktual.com – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) bekerja sama dengan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (Inotek) telah menginisiasi program Intimate Business Matching Program Small Medium Enterprise Expo Pembiayaan Investasi Crowdfunding di Surabaya.
Program ini bertujuan memfasilitasi UKM dengan potensi pembiayaan dan investasi dengan menghadirkan peluang pertemuan antara UKM, investor potensial, lembaga pendanaan, buyer, dan mitra.
“Program yang telah berjalan sejak Juli 2023 ini bertujuan mempertemukan UKM yang telah diinkubasi dengan calon investor potensial, lembaga pendanaan, buyer, dan mitra,” kata Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi UKM Kemenkop dan UKM, Temmy Satya Permana dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Melalui kegiatan business matching, UKM memiliki kesempatan untuk menjalin hubungan kemitraan yang saling menguntungkan.
Mereka dapat mengekspansi usaha mereka dengan mencari pasar strategis, sementara para mitra usaha bisa menemukan produk UMKM yang potensial untuk memenuhi kebutuhan suplai bisnis mereka.
Program SME EPIC memberikan peserta pelatihan dan persiapan yang dibutuhkan untuk memasuki dunia investasi, termasuk pemahaman tentang berbagai jenis pembiayaan, pembuatan pitchdeck terstandar, serta pendampingan dalam pitching.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi pintu gerbang yang dapat membuka peluang baru untuk pembiayaan dan pasar serta memberikan kesempatan bagi start-up dan UMKM di Indonesia untuk memaksimalkan perkembangan bisnis mereka,” tambah Temmy.
Direktur Eksekutif Yayasan Inotek Ivi Anggraeni menyoroti pentingnya pembiayaan bagi UKM di Indonesia.
Banyak UKM yang membutuhkan pembiayaan, tetapi masih kurang paham tentang berbagai jenis pembiayaan yang tersedia di Indonesia.
Melalui program EPIC, Inotek membantu UMKM untuk memahami kebutuhan pembiayaan yang sesuai, bahkan memberikan Investment Readiness Report (IRR) kepada peserta.
Ivi berharap bahwa para peserta program ini tidak hanya menerapkan pengetahuan yang mereka dapatkan tetapi juga dapat berbagi pengetahuan dengan pelaku UKM lainnya.
Dengan begitu, mereka dapat bersama-sama berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam acara Intimate Business Matching, 42 UKM dari berbagai sektor, seperti industri kreatif, FnB, dan aplikasi teknologi, berpartisipasi dengan kebutuhan investasi senilai Rp21,7 miliar.
Sementara lembaga pembiayaan, termasuk perbankan, venture capital, investor swasta, angel investor, crowdfunding, dan potential buyer, ikut serta dalam acara ini.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah