Arsip - Umat Hindu berada di dalam kompleks Kuil Kashi Vishwanath jelang peresmian koridor yang baru di kuil tersebut oleh PM India Narendra Modi di Varanasi, India, 12 Desember 2021. (ANTARA/Reuters/Pawan Kumar)

Jakarta, aktual.com – Pemerintah India secara tegas menolak tuduhan yang disampaikan oleh pemerintah Kanada mengenai keterlibatan agen-agen India dalam pembunuhan pemimpin Sikh di Vancouver pada bulan Juni yang lalu. New Delhi menyatakan bahwa tuduhan yang dilontarkan oleh Ottawa tersebut dianggap sebagai tuduhan yang sangat tidak masuk akal.

Seperti yang dilansir oleh AFP pada Selasa (19/9), tanggal 19 September, pemimpin separatisme Sikh yang menjadi korban pembunuhan adalah Hardeep Singh Nijjar. Ia tewas tertembak di luar sebuah kuil Sikh pada tanggal 18 Juni di wilayah Surrey, pinggiran Vancouver, yang mayoritas dihuni oleh warga Sikh Kanada. Nijjar adalah warga negara Kanada.

Diketahui bahwa Nijjar adalah seorang pendukung kemerdekaan Tanah Sikh dalam bentuk negara Khalistani yang merdeka, dan telah ditetapkan oleh pemerintah India sebagai ‘teroris’ sejak Juli 2020.

“Tuduhan keterlibatan pemerintah India dalam tindakan kekerasan apapun di Kanada merupakan tuduhan absurd dan bermotif tertentu,” sebut Kementerian Luar Negeri India dalam pernyataannya.

Konflik terbaru antara New Delhi dan Ottawa telah mengakibatkan hubungan yang telah tegang antara kedua negara mencapai tingkat ketegangan terbaru.

Saat berbicara dalam rapat parlemen darurat pada hari Senin, tanggal 18 September, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengungkapkan bahwa pemerintahnya sedang menyelidiki ‘tuduhan yang dapat dipercaya’ yang mengaitkan agen-agen pemerintah India dengan pembunuhan Nijjar di British Columbia.

Trudeau menekankan bahwa keterlibatan pemerintah asing dalam pembunuhan warga negara Kanada adalah ‘pelanggaran terhadap kedaulatan yang tidak dapat diterima’.

Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, mengumumkan pengusiran seorang diplomat India yang terkait dengan kasus tersebut. Identitas diplomat India yang diusir tidak diungkapkan secara lebih lanjut, tetapi disebutkan bahwa diplomat tersebut menduduki jabatan sebagai Kepala Sayap Penelitian dan Analisis (RAW), lembaga intelijen asing India.

“Kami adalah negara demokratis dengan komitmen kuat terhadap supremasi hukum,” tegas Kementerian Luar Negeri India.

Kementerian Luar Negeri India juga mengungkapkan bahwa Trudeau, yang mengunjungi New Delhi bulan ini untuk menghadiri KTT G20, telah mengemukakan tudingan serupa terhadap Perdana Menteri India Narendra Modi, dan tudingan tersebut telah ‘dikategorikan sebagai tidak memiliki dasar’.

New Delhi juga mencatat bahwa ‘tudingan yang tidak berdasar’ seperti itu sebenarnya bertujuan untuk ‘mengalihkan perhatian dari kelompok teroris dan ekstremis Khalistani, yang mendapat perlindungan di Kanada dan terus mengancam kedaulatan dan integritas wilayah India’.

Kanada terkenal memiliki populasi Sikh terbesar di luar India, dan pemerintah India telah mengkritik Ottawa karena dianggap enggan menangani aktivitas kelompok nasionalis yang mendukung kemerdekaan Tanah Sikh di India utara dan wilayah lainnya.

“Kami mendesak pemerintah Kanada untuk mengambil tindakan hukum yang cepat dan efektif terhadap semua elemen anti-India yang beroperasi di negara mereka,” cetus Kementerian Luar Negeri India dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters.

(Rizky Zulkarnain)