Jakarta, Aktual.com — Tepat pukul 15:13 WIB, sekumpulan demonstran buruh PT Voksel Electric, Tbk, yang berlokasi di Cileungsi, Bogor, mendatangi Kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) guna melakukan aksi mereka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, setelah salah seorang pemimpin dari mereka berorasi dan menuntut kinerja pemerintahan Jokowi yang dinilainya bobrok dan gagal dalam memenuhi hak-hak buruh.
“Sampai kapan pun kita siap berjuang,menuntut hak-hak kita. Karena, dalam hal ini yang kita perjuangkan memang hak dan tuntutan kita sebagai buruh,” ujar Presiden Federasi Serikat Pekerja Aneka Sektor Indonesia, Herri Hermawan, saat menyampaikan orasinya, di Jakarta Pusat, Selasa (1/9) sore.
Dia menegaskan, bahwa hal utama yang menjadi poin penting dari aksi sore ini adalah menuntut Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri atas keadilan dan perlindungan terhadap kaum buruh PT Voksel Electric, Tbk, khususnya yang hingga saat ini masih belum memperoleh hak-haknya.
Adapun, enam tuntutan tersebut yang diajukan dalam aksinya sore ini, di antaranya:
Pertama, mencabut skorsing dan pekerjakan kembali saudara Suratman (Ketua PUK SPMM Voksel Electric FSPASI) yang di PHK sepihak.
Kedua, mengubah status seluruh karyawan PKWT (kontrak), Harian, dan Borongan menjadi karyawan PKWTT (Tetap) karena melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ketiga, berlakukan gaji pokok mengacu pada UMSK Bogor Sektor 3 sebesar Rp3.110.000,- di luar tunjangan transport.
Keempat, kembalikan masa kerja yang dihilangkan.
Kelima, percepat perundingan pembaharuan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
Keenam, membayar upah karyawan sebanyak 500 orang lebih selama 2 (dua) bulan sejak bulan Juli-Agustus 2015.
“Sistem pengupahan buruh yang tidak stabil yakni sebagian besar buruh nyatanya sudah selama dua bulan tidak digaji. Kemudian, adanya tindak penganiayaan yang dilakukan oleh pengusaha terhadap kaum buruh dan masih banyak diskriminasi lainnya yang sangat menindas kemerdekaan kaum buruh,” terangnya dengan penuh semangat.
Oleh sebab itu, dia menambahkan, jika pihaknya hingga sore hari ini tidak diterima dengan baik oleh pihak Kemenekertrans, maka dia bersama demonstran lainnya pun tidak segan untuk membawa serta keluarga mereka untuk tidur dan mogok makan di depan Kantor Kemenekertrans hingga besok, Rabu (2/9).
Artikel ini ditulis oleh: