Aksi bela rakyat 212 (Dok Aktual/M Jatnika)

Bandung, Aktual.com – Mahasiswa sebagai generasi penerus negeri punya beban berat untuk mengawal pemerintahan. Berbagai langkah dilakukan untuk mendukung maupun mengecam kebijakan yang tidak pro rakyat, salah satunya dengan aksi bela rakyat 212.

Protes mahasiswa dengan turun ke jalan atas kebijakan pemerintahan Jokowi-JK ini pun serentak dilakukan di seluruh Indonesia, Kamis (12/01). Namun, hal lain dilakukan Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Dakwah dan Komunikasi Cabang Kabupaten Bandung.

Mereka melakukan protes dengan turun langsung ke masyarakat melalui gerakan bakti sosial dari 7-27 Januari 2017 di Kampung Kaledong, Desa Ciherang, Kabupaten Bandung. Aksi ini sebagai bentuk kekecewaan mereka karena menilai pemerintah pusat atau daerah masih gagap membangun pedesaan.

“Ini juga sebagai realisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, tidak menjadikan mahasiswa pemaki-maki namun menjadikan mahasiswa pencari solusi,” kata Ketua HMI Komisariat Dakwah dan Komunikasi Cabang Kab Bandung, Ahmad Yani.

Dia mengatakan, kurang lebih 100 kadernya bertahap diturunkan untuk melakukan gerakan bangun desa. Rencananya, mereka akan disebar sesuai kebutuhan desa dan menggandeng beberapa perusahaan untuk mau bersama membangun desa tersebut.

“Program kita bertahap. Kita baru masuk bidang pendidikan, mempersiapkan tenaga tambahan untuk pengajar, khususnya di masjid, dibeberapa masjid di sini satu guru mengajar banyak anak mengaji. Kita coba kader pemuda/I di sini untuk siap menjadi pengajar.”

“Di sini satu guru mengajar 80 siswa, ada juga di madrasah salah satu masjid, satu guru mengajar 150 siswa. Ini hal kecil yang luput dari perhatian pemerintah. Padahal mereka generasi penerus negeri ini. Yang harus punya bekal agama.”

Ahmad Yani dan teman-temannya percaya, dengan gerakan turun langsung ke desa akan lebih cepat dari sekedar demo di jalanan. Meskipun, dia tidak menyalahkan perjuangan dengan jalan lain yang ditempuh teman-temannya tersebut.

“Banyak jalan menuju Roma. Kita bagi-bagi tugas saja. Mungkin saya dan teman-teman pake jalan ini, yang lain dengan demo. Yang penting tujuan kita sama, terciptanya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.”

Laporan: Muhammad Jatnika

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu