Warga memeriksa meteran listrik di Rumah Susun Bumi Cengkareng Indah, Jakarta, Sabtu (21/1). Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM menyatakan tarif listrik daya 900 VA non-subsidi akan naik per KWh sebanyak 32 persen. Kenaikan tersebut akan dilakukan bertahap dalam tiga bulan ke depan, pada bulan Januari-Maret-Mei. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah mengatakan rasio elektrifikasi pada semester I tahun 2017 tumbuh melampaui target, bahkan angka ini melampaui target rasio elektrifikasi pada akhir tahun 2017 sebesar 92,75 persen.

Berdasarkan dari catatan Kementerian ESDM, pertumbuhan pada semester I di angka 92,80 persen. Lonjakan ini juga jauh lebih baik dibanding dengan kinerja pada periode yang sama di tahun 2016.

“Secara umum, sebenarnya running on the right track ya. Misalnya, rasio elektrifikasi targetnya 92,75 persen (di tahun 2017) sekarang sudah 92,80 persen. Artinya sih ok,” ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Andy Noorman Sommeng di Jakarta ditulis, Sabtu (5/8).

Menurut Andy, capaian positif ini merupakan hasil penambahan kapasitas terpasang pembangkit listrik sebesar 1.361,6 MW. Hingga saat ini, keseluruhan kapasitas terpasang pembangkit listrik sebesar 14.193 MW. “Tambahan pembangkit udah 50 persen daripada target 2017.”

Sementara, Kepala Biro Perencanaan Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi memaparkan bahwa proses penyediaan listrik dilakukan melalui sinergi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN, Corporate Social Responsibility atau CSR Badan Usaha Milik Negara atau BUMN serta mengundang partisipasi pihak swasta.

“Kita mengedepankan kearifan lokal. Menggunakan sumber energi terbarukan untuk dukung sustainable energy.”

Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Wisnu