Jakarta, Aktual.com – Kementerian ESDM mengklaim pilot project subsidi energi tertutup di Tarakan mendapat sambutan antusias dari masyarakat, project ini dijadikan sebagai tolok ukur yang nantinya akan diterapkan pada skala nasional.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmadja menjelaskan program ini selain untuk memastikan agar subsidi LPG 3 kg tepat sasaran kepada yang berhak membutuhkan, namun program ini juga menjamin ketersediaan LPG di masyarakat dari pihak penimbun.

“Tahun ini kita punya program pilot project subsidi elpiji tertutup. Satu rumah tangga mendapatkan 3 tabung perbulan, usaha mikro dapat 9 tabung perbulan. Pilot project ini dilakukan di tarakan, hasilnya menjadi lesson learn untuk kita terapkan di seluruh indonesia mulai tahun depan. Ini kita lakukan untuk menjamin agar rumah tangga yang berhak dapat ya dapat. Di Tarakan masyarakatnya antusias sekali,” tuturnya di Gedung DPR, ditulis Selasa (20/9).

Lebih lanjut dikatakan Wirat, kebocoran subsidi yang tidak tepat sasaran saat ini mencapai 10 hingga 15 persen dari jumlah subsidi Rp 28,8 triliun, atau setara 6,9 juta ton gas. Dia menargetkan melalui program distribusi tertutup ini, akhir tahun 2017 mampu ditekan hingga 80 persen.

Adapun metode pembayaran program ini melaku electronic money card (e-money) atau non tunai, sehingga saat penerapan pada skala nasional akan dilakukan secara bertahap dan mempertimbangkan infrastruktur penunjang di daerah tersebut.

“Kita harapkan yang ngoplos, yang ke hotel bisa hilang. Kita harapkan dengan distribusi tertutup bisa kurang. Target kita akhir tahun (2017) sudah 80 persen. Kita akan terapkan diseluruh wilayah Indonesia. Kita mulai dari wilayah yang infrastruktur non cash nya ada disitu. Jadi bank nya ada disitu, setiap masyarakat tidak bisa beli lagi pake cash,” tandas Wirat.

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka