Jakarta, Aktual.com – Penurunan daya beli yang terjadi belakangan ini telah mengorbankan banyak pelaku bisnis terutama di sektor ritel. Bahkan momen puasa dan lebaran beberapa hari lalu pun tak mampu menggenjot daya beli.
Namun sayangnya, pemerintah masih tak mau akui adanya penurunan daya beli itu. Pemeri hanya mengklaim, fenomenaa penurunan belanja rumah tangga karena adanya pergeseran konsumsi masyarakat. Baik ke digital mau dari sisi gaya hidup.
“Kalau kita merasa ada diferensiasi atau ada ketidaksinambungan antara makro dan mikro ya. Itu kemudian berkumpul berbagai hal, itu bukan hanya karena teknologi atau produk yang diturunkan dari teknologi, tapi masyarakat kita sendiri yang tengah memasuki tahapan dan pola konsumsi juga sudah mulai berubah,” klaim Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, di Jakarta, Senin (14/8).
Dengan kondisi itu, maka pemerintah pun merasa wajar dengan penurunan daya beli itu. “Wajar apabila terjadi penurunan konsumsi belanja itu dari konvensional ke online dan membuat banyak toko konvensional tutup,” kata dia.
Sehingga, kata dia, dengan fenomena seperti ini, pihak pemerintah yakin bahwa beberapa tahun ke depan, akan semakin banyak produk yang berkembang dari kemajuan teknologi. Terlebih lagi teknologi berkembang pesat dari tahun ke tahun.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka