Jakarta, Aktual.com – Sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menaikkan defisit anggaran APBN Perubahan 2017 dalam rapat di DPR sangat disayangkan. Karena sikap pemerintah itu sebagai siasat agar lebih mudah menarik utang baru. Padahal akan mengorbankan masyarakat, dunia usaha, bahkan sektor keuangan.
“Defisit dari 2,41 persen (di APBN 2017) menjadi 2,92 persen (APBNP 2017). Bahkan worse condition (kondisi terburuk) bisa lebih dari tingkat aman yaitu 3 persen. Ini sangat berbahaya,” jelas ekonom Indef, Bhima Yudhistira Adhinegara, di Jakarta, ditulis Selasa (11/7).
Kebijakan itu, kata dia, implikasinya ke perekonomian pasti dari sisi belanja pemerintah yang selama ini sudah melorot. Sejauh ini, pemerintah sudah menyakan akan memangkas Rp16 triliun.
“Tapi saya menyebutnya baru Rp16 triliun, karena kemungkinan akan menyusul lagi. Apalagi kemudian jika penerimaan negaranya sulit tercapai maka bisa saja ada pemangkasan lebih besar. Sekalipun pemangkasannya tak akan sebesar 2016 kemarin,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka