Jakarta, Aktual.co — Pemerintah beranggapan, bahwa PT Pertamina layak mengelola gas blok Mahakam di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil menilai, pemerintah yakin bahwa perusahaan ‘plat merah’ ini bisa menjadi pemegang saham mayoritas di ladang gas tersebut.

“Tadi kami rapat mendengarkan presentasi Pertamina tentang blok Mahakam, setelah mendengar uraian mereka, kami anggap mereka mampu,” kata Sofyan Djalil usai menghadiri rapat bersama sejumlah Menteri di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Sabtu, (7/3).

Nasib pengelolaan blok dengan cadangan gas terbesar di Indonesia itu memang segera ditentukan dalam waktu dekat. Dalam dua tahun, kontrak pengelolaan blok yang kini dikuasai perusahaan Migas Prancis Total E&P itu akan selesai.

Dalam hal ini, Pertamina diproyeksikan mengambil alih saham milik Total dan bisa beroperasi pada akhir 2017 mendatang. Meskipun memberikan sinyal persetujuan untuk Pertamina, namun pemerintah akan memberikan syarat ketat.

“Pertama, kami minta Pertamina memberi jaminan bahwa produksi gas di Blok Mahakam tidak turun setelah diambil alih,” kata Sofyan.

Kedua, kata dia, pemerintah meminta proses pengalihan pengelolaan ini tak mempengaruhi pendapatan negara.

“Ketiga kami meminta Pertamina menemui Total untuk membahas masalah transfer teknologi selama masa transisi peralihan,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: