Jakarta, Aktual.co — Pemerintah melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Kemaritiman siap memangkas waktu bongkar muat di pelabuhan (dwelling time), dari yang sebelumnya 8 hari menjadi 4,7 hari. Pemangkasan ini akan dilakukan dalam waktu tiga bulan ke depan.
Menko bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan, pemangkasan waktu bongkar muat ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat kabinet terbatas pada pekan lalu.
“Sesuai dengan rekomendasi yang disampaikan Ombudsman. Hari ini kami rapat disini dan mencari solusi,” ucapnya di gedung BPPT, Jakarta, Senin (2/3).
Ia menjelaskan, solusi untuk memangkas dwelling time tersebut adalah dengan membagi 16 kementerian dan lembaga menjadi tiga kelompok, yaitu pre clearance custom (sebelum masuk bea cukai), clearance custom (saat di bea cukai), dan post clearance custom (pasca masuk bea cukai).
“Untuk pre clearance custom, ada yang kaitannya dengan perdagangan, BPOM, Badan Karantina, mereka sepakat memiliki sasaran untuk pre clearance custom itu 2,7 hari,” jelasnya.
Indroyono melanjutkan, untuk custom clearance, diharapkan dapat dipangkas menjadi setengah hari, sedangkan untuk post clearance custom menjadi sekitar satu setengah hari.
“Jadi harapannya dwellings time bisa mencapai 4,7 hari. Sekarang ini masih sekitar 8 hari. Jadi kita coba turunkan,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka














