Jakarta, Aktual.co — Deputi bidang Usaha Industri Primer Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Zamkhani menegaskan bahwa pihaknya tidak segan untuk kembali mencopot Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog yang baru, yaitu Djarot Kusumayakti jika tidak mampu meningkatkan jumlah penyerapan beras petani.
“Sekarang ini 1,2 juta ton (serapan beras petani). Presiden mintanya sampai akhir tahun 4 juta ton. Kalau akhir Juni-Juli (2015) tetap 1,2 juta ton, yah dipecat. Harus lebih dari situ. Ya paling nggak 2 juta ton di akhir Juli,” kata Zamkhani di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (8/6).
Menurutnya, Djarot pun telah berkomitmen untuk mewujudkan keinginan Jokowi tersebut untuk menyerap gabah petani dalam jumlah yang besar.
“Ya kalau dia enggak komitmen (wujudkan mimpi pemerintah) ya enggak jadi sekarang. Ini masa panen itu kan hampir berakhir, sampai akhir Juli ini yang ditarget sanggup enggak,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian BUMN telah resmi mengangkat Direktur UMKM Bank BRI Djarot Kusumayakti menjadi Direktur Utama Perum Bulog menggantikan Lenny Sugihat yang diberhentikan di bulan ke-enamnya menjabat.
Djarot yang diangkat Kementerian BUMN melalui surat keputusan (SK) dengan nomor SK-87/NBU/06/2015 tanggal 8 Juni 2015 itu, mengaku tidak takut untuk dicopot oleh pemerintah dari jabatan barunya tersebut, apabila tidak mampu mencapai target yang ditetapkan.
“Kalau gagal saya nggak akan tunggu dicopot tapi saya akan langsung minta dicopot,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka