Jakarta, Aktual.com – Pemerintah masih melakukan evaluasi keberlanjutan pengelolaan Blok Rokan setelah blok itu nantinya mengalami terminasi pada tahun 2021. Yang pasti tegas Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar; siapapun yang menjadi pengelola Blok Rokan nantinya, dia tidak ingin terjadi penurunan produksi.
Selain itu, diharuskan juga bagi kontraktor mampu memberikan manfaat yang lebih baik bagi daerah, dalam hal ini termasuk persoalan
Pemberian Participating Interest (PI) 10 persen yang biayanya dikandung oleh kotraktor dan dikembalikan melalui deviden.
Disamping itu, Arcandra juga berharap adanya sinergi dengan semua pihak terutama dari pemda, hal ini guna percepatan operasi proyek migas
“Apa yang harus dipersiapkan Pemda? Diharapkan nanti ke depannya, perda-perda yang menghambat operasi (migas) jangan diterbitkan. Kedua, BUMD ikut aktif mengurus izin-izin daerah sehingga saling menguntungkan antara kontraktor dan BUMD,” katanya yang diterima Aktual.com, Senin (19/6)
Untuk diketahui, sejauh ini Pemerintah telah dua kali memanggil kontraktor existing yakni PT Chevron dan meminta agar segera memberikan kepastian perpanjangan.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby