Kupang, Aktual.com – Organisasi non profit di Kota Kupang Pikul mengusulkan kepada pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur agar mewajibkan sekitar 104.586 aparatur sipil negara (ASN)  di NTT untuk membeli hasil tangkapan nelayan berupa ikan setelah anjloknya penjualan hasil tangkapan laut itu akibat COVID-19.

“Dampak COVID-19 dirasakan langsung oleh nelayan-nelayan kita. Walaupun banyak hasil tangkapannya namun hasil penjualannya berkurang sehingga kami menilai pemerintah perlu mewajibkan ratusan ribu PNS kita untuk membeli hasil tangkapan itu,” kata Program Manager, Right to Food Perkumpulan Pikul Andry Ratumakin kepada ANTARA di Kupang, Senin (4/5).

Hal ini disampaikan karena diperkirakan sekitar 226.526 orang yang terdiri dari 66.525 rumah tangga perikanan di NTT terancam kehilangan sumber pendapatan akibat wabah COVID-19 yang sedang melanda daerah itu.

Menurut Andry usulan itu disampaikan setelah pihaknya melakukan survei terhadap nelayan dan usaha perikanan skala kecil pada pertengahan bulan April 2020 terkait dampak dari COVID-19 itu.

Selain usulan untuk pemerintah NTT mewajibkan ribuan ASN-nya membeli ikan hasil tangkapan nelayan, pihaknya juga meminta agar Kementerian Kelautan dan Perikanan membeli hasil tangkapan nelayan untuk disalurkan ke warga.

“Pemerintah pusat juga bisa membantu dengan membeli hasil tangkapan nelayan untuk kemudian disalurkan ke warga. Karena memang penurunan pendapatan nelayan kita bisa mencapai di atas 50 persen,” ujar dia.

Sementara itu Ketua Seksi Informasi dan Komunikasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Kupang, Wahab Sidin dihubungi secara terpisah mengaku dampak COVID-19 ini sangat dirasakan oleh nelayan-nelayan di kota Kupang.

“Harga anjlok saat ini sejumlah ikan yang ditangkap. Pembelian juga berkurang sehingga terkadang nelayan-nelayan kita terpaksa harus menjual ikan dengan harga yang murah,” tambah dia.

Ia mengatakan bahwa walaupun penghasilan menurun, tetapi mau tak mau nelayan-nelayan di Kota Kupang tetap harus melaut untuk menyambung hidup walaupun tahu akan bahaya dari virus mematikan itu.

Iapun mengapresiasi usulan dari perkumpulan Pikul karena sudah tentu akan sangat membantu nelayan-nelayan di NTT khususnya di Kota Kupang.

 

Antara

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin