Jakarta, Aktual.com – Sikap pemerintah yang kembali melakukan revisi dengan memotong anggaran sebesar Rp133 triliun pada APBN perubahan yang terdiri atas pengurangan belanja kementerian/lembaga dan dana transfer daerah terus menuai pertanyaan.

Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan mengatakan bahwa pemangkasan itu menunjukan adanya ketidakpercayaan pemerintah terhadap pendapatannya sendiri.

“Dasarnya apa?, kemarin kan asumsi makro sudah disetujui, sebelum reses dijadikan Undang-Undang, kalau pemerintah menyatakan seperti itu, berarti ada ketidakpercayaan pemerintah terhadap pendapatan,” kata Heri saat dihubungi di Jakarta, Kamis (4/8).

Bahkan, menurut dia, mengingatkan agar pemerintah tidak membuat pengelolaan negara seperti sedang bermain-main.

“Mereka ingin APBN kredibel, padahal pemerintah sendiri yang merancangnya. Jikalau pemerintah yang buat APBN, sementara yang merevisi juga pemerintah, negara ini bukan untuk main-main, kalau toh ada angka-angka tersebut, seratus sekian, dasarnya apa,” ketus Heri.

Terlebih, ketika pemotongan juga menyasar pada dana transfer daerah, ini merupakan kondisi yang sangat terbalik.

“Yang mau dipotong dana transfer daerah? kenapa seperti itu, sementara daerah teriak-teriak, dana bagi hasil kami gimana. Tentu kami akan prioritaskan bicara dengan Menkeu (Sri Mulyani), terkait pangkasan ini,” tandasnya. (Novrizal)

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Eka