Jakarta, Aktual.com – Pemerintah mengungkapkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sudah dialokasikan hingga saat ini mencapai Rp679 triliun dari total anggaran sebesar Rp695,2 triliun.

“Jadi hampir seluruh program ini akan terpakai dan masih ada satu minggu untuk mendetailkan yang perlu tambahan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat (4/9).

Menko Airlangga yang sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan PEN ini meminta agar seluruh realokasi anggaran dalam PEN itu diselesaikan dalam satu minggu ini.

Harapannya, lanjut dia, agar minggu mendatang seluruh program termasuk usulan sudah final dan diselesaikan kegiatannya baik di tingkat pusat, kementerian dan lembaga hingga pemerintah daerah.

“Kami minta agar semua realoakasi anggaran ini diselesaikan dalam satu minggu ini sehingga minggu depan seluruhnya sudah final,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Airlangga juga mengungkapkan pemerintah menyiapkan anggaran untuk tahun jamak sebesar Rp37 triliun untuk vaksin COVID-19 dan tahun ini pembayaran uang muka sebesar Rp3,3 triliun.

Ia mengungkapkan angka pemulihan atau recovery rate di Indonesia mencapai 71,7 persen atau lebih tinggi dari global dan angka kematian mencapai 4,2 persen.

Tiga kementerian yakni Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan, kata dia, juga akan menindaklanjuti delapan daerah yang rencananya diberikan insentif karena dinilai mampu menekan penyebaran virus corona.

Menko Airlangga menambahkan total restrukturisasi kredit mencapai Rp857,6 triliun dengan sektor korporasi mencapai Rp502,74 triliun untuk 1,42 juta debitur dan UMKM sebesar Rp354,26 triliun untuk 5,76 juta debitur.

Sedangkan, lanjut dia, penempatan dana pemerintah sebesar Rp30 triliun sudah direalisasikan perbankan BUMN mencapai Rp79,7 triliun dan di BPD sebesar Rp11,5 triliun, realisasinya masih perlu terus digenjot.

Sementara itu, untuk kredit usaha rakyar per September ini sudah direalisasikan Rp103 triliun dari target sebesar Rp190 triliun. (Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin