Jakarta, Aktual.com – Pemerintah Indonesia telah merespons potensi penurunan produktivitas tanaman pangan akibat kekeringan dan fenomena El Nino yang terjadi tahun ini dengan langkah-langkah mitigasi yang kuat.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa kondisi ini sebenarnya merupakan peluang bagi negara untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri.
Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan sejumlah kementerian teknis untuk mengambil tindakan mitigasi yang diperlukan.
Salah satu tindakan yang telah diambil adalah pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan 60 waduk, 1.250 sumur bor, 5.000 embung, dan 50 sumur oleh Kementerian PUPR untuk mendukung sektor pertanian.
Selain itu, Kementerian Pertanian diharapkan mempersiapkan benih yang tahan terhadap suhu panas serta mempercepat waktu tanam.
Badan Pangan Nasional juga diminta untuk menyiapkan cadangan pangan pemerintah, yang merupakan langkah penting dalam memastikan ketersediaan pangan.
Upaya pemerintah juga mencakup penganekaragaman pangan dengan mengedepankan kearifan pangan lokal di berbagai daerah.
Pemerintah mendorong semua pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi pangan lokal mereka dan berkolaborasi dengan daerah lain untuk memastikan ketahanan pangan bagi masyarakat.
Kolaborasi antar-daerah menjadi kunci, karena tidak ada satu daerah pun yang dapat sepenuhnya mengandalkan sumber pangan sendiri.
Arief Prasetyo Adi juga mengingatkan bahwa daerah-daerah pendukung, seperti Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah, harus bekerja sama dengan daerah yang mengalami defisit pangan, seperti Jakarta, untuk memastikan pasokan pangan yang cukup bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu menjaga kemandirian pangan negara dalam menghadapi tantangan iklim dan cuaca yang tidak pasti.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Firgi Erliansyah