Jakarta, Aktual.com – Aggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian berpesan kepada pemerintah untuk tak mesti malu dan merasa gengsi jika proyek 35 GW gagal tercapai di 2019, karena kegagalan tersebut tidak akan berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan listrik di Indonesia.
Dalam analisanya, permintaan pertumbuhan listrik menjelang 2019 tidak mengalami lonjakan. Hal ini selaras dengan kondisi perlambatan ekonomi yang dialami oleh Indonesia.
“Kegagalan 35 GW tidak mengganggu listrik Indonesia karena adanya perlambatan ekonomi. Karenanya juga pertumbuhan konsumsi listrik tidak melonjak. Hanya saja yang diperlukan pemerataan untuk daerah yang terpencil belum terelektrifikasi untuk pemerataan. Jadi pemerintah tidak perlu malu dan gengsi kalau proyek ini tidak tercapai,” kata Ramson saat diskusi ‘Energi Kita’ di Gedung Dewan Pers Jakarta. Minggu (28/8).
Selain itu, secara pribadi dia memperkirakan program 35 GW tersebut hanya mampu direalisasikan oleh pemerintah sebesar 16 GW.
“Ini perencanaannya terlalu optimis 35 GW bisa diselesaikan satu periode pemerintahan Jokowi-JK. Itu jauh dari kemungkinan tercapai. Yang potensi 2019 yang operasi pembangkit listriknya sekitar 16 GW,” pungkasnya.
Diketahui, Plt Menteri Esdm Luhut Binsar Panjaitan (LBP) sebelumnya sudah menyatakan pesimis atas target itu. Dia memperkirakan dari program itu hanya bisa dicapai maksimal 20 GW. Dalam waktu dekat, dirinya berencana melakukan verifikasi berapa persen yang mampu dicapai menjelang 2019.
“Proyek 35 GW kita ingin hitung yang persis selesai tahun 2019 berapa GW sih, berapa yang ter construction? Tapi mungkin ada 10 GW yang under construction. Jadi mungkin yang selesai hanya sekitar 20 GW yang sudah COD,” pungkas Luhut.
*Dadang
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta